Home Ekonomi Kamrussamad: HIPKA Harus Menjadi Inkubator Pencetak Konglomerat Baru

Kamrussamad: HIPKA Harus Menjadi Inkubator Pencetak Konglomerat Baru

Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) anyar periode 2022–2027, Kamrussamad, menyatakan komitmennya untuk menjadikan HIPKA sebagai inkubator pencetak konglomerat baru.

“HIPKA berkomitmen untuk menjadi inkubator lahirnya konglomerat baru,” kata Kamrussamad dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/12).

Ia menjelaskan, komitmen tersebut untuk menghilangkan stigma bahwa KAHMI hanya melahirkan tokoh politik. Karena itu, pihaknya berkomitmen harus menjadi industri lahirnya konglomerat baru.

Ia mengungkapkan, untuk melahirkan konglomerat baru ini tidak gampang. Terlebih, perekonomian Indonesia saat ini masih dalam kondisi recovery pascapandemi Covid-19 dan ancaman resesi tahun depan. Pengusaha harus cermat dalam membaca situasi.

Baca Juga: Hadapi Pasar Global, Jokowi: Diperlukan Konglomerat Baru

Bukan hanya itu, bunga kredit perbankan di Indoneasia masih tertinggi dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan ASEAN. Berdasarkan catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, rata-rata bunga kredit bank di Indonesia mencapai 10,4%. Sedangkan di Vietnam 7,7%, Filipina 7,1%, Malaysia 4,9%, dan Thailand 4,1%.

“Untuk melahirkan konglemerat baru, kita perlu memberikan dorongan kepada pemerintah supaya menurunkan tingkat suku bunga perbankan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tingginya tingkat suku bunga kredit perbankan bisa menghambat pertumbuhan sektoriil dan pertumbuhan ekonomi negeri ini. Karena itu, HIPKA mendorong pemerintah mengevaluasi suku bunga kredit perbankan.

“Mengevaluasi tingkat suku bunga perbankan supaya serapan permodalan untuk pelaku usaha kita lebih akseleratif dan lebih baik,” katanya.

Kamrussamad yang juga mendapuk anggota DPRD pada Komisi XI ini, lebih lanjut menyampaikan, tingginya suku bunga perbankan menyebabkan turunnya jumlah rekening kredit bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Ia mengungkapkan, sesuai data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa sejak pandemi Covid-19, jumlah rekening kredit UMKM turun cukup tajam dari 16,12 juta rekening menjadi 15,44 juta rekening di Juli 2020 atau turun sebesar 4,20%.

Berdasarkan data tersebut, lebih detail lagi melihat penurunan jumlah rekening berdasarkan segmen, terlihat bahwa penurunan jumlah rekening paling tajam terjadi pada segmen kredit Mikro, yakni turun sebesar 6,49% dari posisi Maret 2020 sebesar 13,62 juta menjadi 12,73 juta dan belum menunjukkan adanya pemulihan.

Untuk merangsang pemulihan sektor UMKM, pemerintah telah meluncurkan berbagai bantuan dalam kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di antaranya, restrukturisasi pinjaman, bantuan presiden produktif, dan subsidi bunga.

Namun demikian, kata Kamrussamad, itu belum terserap maksimal. Menurut survei OJK, secara keseluruhan tingkat pengetahuan pelaku UMKM akan bantuan pemerintah masih rendah, dengan nilai rata-rata kurang dari 55% pada semua program PEN.

Setiap sektor usaha menerapkan solusi jangka pendek yang berbeda-beda. Hasil survei OJK menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil pelaku usaha yang menerapkan pemutusan hubungan kerja maupun pengurangan gaji karyawan sebagai solusi mengatasi kerugian akibat pandemi, dengan sektor makanan dan minuman, manufaktur, serta transportasi dan pergudangan menerapkannya lebih banyak dibanding sektor-sektor lain.

Oleh karena itu, Kamrussamad sebagai nahkoda baru HIPKA diharapkan mampu mendorong para pengusaha yang berada di bawah naungan organisasi yang dipimpinnya semakin tumbuh. Selain itu, dapat mencetak pengusaha-pengusaha baru di seluh Indonesia yang angkanya masih di bawah negara-negara di ASEAN.

“Populasi pengusaha di Indonesia ini hanya kira-kira 3-4%. Jadi kita harapkan dengan adanya HIPKA, populasi pengusaha di negara lain, seperti di Singapura, Malaysia, Thailand kira-kira Singapur sudah 7%. Saya harapkan bisa membangun 7%, pengangguran tidak ada,” kata TB Pari, Ketum HIPKA demisioner.

Hal senda disampaikan sejumlah pengurus HIPKA dari perwakilan seluruh pulau di Indonesia. Mereka mengharapkan agar HIPKA sampai ke daerah tingkat dua, yakni kabupaten atau kota. Selain itu, melahirkan pengusaha-pengusaha baru serta membina pengusaha lama.

Kamrussamad terpilih sebagai Ketum setelah mendapatkan 28 suara. Sedangkan pesaingnya, Nurhadi Musawir mendapatkan 4 dari total 34 suara dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 HIPKA di Jakarta pada Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Konglomerat Bersarung Sidogiri

Kemenangan kader alumni HMI Cabang Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu sudah diprediksi sejak awal. Pasalnya, figur dan kiprahnya sudah familiar di kalangan pengurus HIPKA.

Kamrussamad optimistis akan membawa HIPKA lebih baik ke depannya. Itu dia lihat dari potensi para anggota yang sudah banyak memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP). ”Ada Prof. HB dan Adi Enria yang DAK-nya di atas enam. Jadi mereka punya potensi dan ini jadi kekuatan kita,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengaku bangga memiliki sejumlah anggota, di antaranya Kurnia yang sudah mampu menjadi distributor pupuk yang melayani separuh kabupaten di Jawa Barat. kemudian, Qodri di Sumatra Selatan yang membuka lahan seribu hektare dengan pola kemitraan bersama petani.

Pendiri Hipka dan Ketum demisioner TB Pari, Muhadi Sekjen demisoner, dr. Agung Ketua Hipka Jatim, Supmi kahindam Ketua IKC, Yunan Ketua Hipka Sulteng, dan Cahut Mutaha Ketua OC Munas pada rapat kemarin sudah disetujui sebagai Sekjen HIPKA 2022-2027.

208