Jakarta, Gatra.com-Hasil Survey Poltracking Indonesia terkait politik ekonomi Indonesia akhir tahun 2022 menunjukkan 73,2% masyarakat puas terhadap kinerja Pemerintah Jokowi-Maruf.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebutkan survey tiga bulanan itu dilakukan selama periode 21-27 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden berusia di atas 17 tahun. Ia menjelaskan bahwa survey tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka.
"Meskipun tren tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi - Ma'ruf sempat mengalami fluktuasi apalagi saat kenaikan BBM itu sempat turun hingga 66,2%. Namun sepanjang tahun 2022 relatif mengalami peningkatan," ujar Hanta dalam rilis survey nasional secara virtual, Kamis (8/12).
Ia mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf paling tinggi ada di bidang pendidikan mencapai 78,5%. Sementara kepuasan masyarakat di bidang ekonomi dan penegakan hukum menjadi yang terendah dengan masing-masing sebesar 64,5% dan 62,9%.
"Ini menjadi masukkan kementerian-kementerian para pembantu presiden di bidang ekonomi dan hukum untuk meningkatkan tingkat kepercayaan publik hingga di 70%," katanya.
Disokong Program Bantuan Pemerintah
Ia menjelaskan ada tren peningkatan kepuasan dari data survey yang dilakukan Poltracking. Pada Mei 2022 tingkat kepuasan masyarakatnya sebesar 59,6%, pada Agustus 66,2%, dan November 73,2%. Hanta mengungkapkan bahwa tren kenaikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf didukung faktor utama yakni program bantuan pemerintah yang menyumbang sebesar 23,4% dan pembangunan proyek nasional di daerah sebesar 9,7%.
Sementara dari potret kehidupan ekonomi, sebanyak 56,2 % rumah tangga mengatakan lebih baik kehidupan ekonominya, sedangkan sebesar 24,2% masyarakat yang disurvey mengaku kehidupan ekonomi rumah tangga lebih buruk. Dari sisi penghasilan rumah tangga, sebanyak 62,1% responden merasa mendapat penghasilan yang lebih baik sedangkan 25,1% responden justru mengaku penghasilan rumah tangganya memburuk sama satu tahun terakhir.
"Artinya kalau membaik, optimisme menuju 2023 itu cukup besar, sudah mulai recovery bidang ekonomi dan bangkit dari pandemi," imbuhnya.
Namun, Hanta memperingatkan meskipun tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-Maruf cenderung tinggi di tahun 2022, masih ada sejumlah permasalahan pokok yang dihadapi masyarakat. Adapun tiga permasalahan paling pokok yang dikeluhkan yaitu harga kebutuhan pokok yang mahal mencapai 47,6%, sulit mencari pekerjaan sebesar 9,3%, dan biaya pendidikan yang mahal sebesar 7,5%.
"Ini perlu menjadi perhatian untuk menaikkan tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah," imbuhnya.