Home Ekonomi Ini Beberapa Sektor Penting Untuk Kemajuan Investasi di Indonesia

Ini Beberapa Sektor Penting Untuk Kemajuan Investasi di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November lalu berhasil menghasilkan Bali Compendium (Kompendium Bali) yang mendukung iklim investasi. Wakil Rektor Riset dan Transfer Teknologi BINUS University, Tirta Nugraha Mursitama menjabarkan sektor-sektor mana saja yang penting untuk kemajuan investasi di Indonesia ke depan.

"Misalnya baterai listrik. Mungkin buat sebagian orang, negara maju sekalipun, Indonesia gila kali ya bikin industri baterai listrik, tapi ini salah satu yang pemerintah punya komitmen yang sinyalnya dibaca pelaku industri dan investor, baik di dalam atau luar negeri," katanya dalam diskusi bertajuk Masa Depan Investasi Berkelanjutan di Indonesia Pasca Presidensi G20 yang digelar secara daring, Rabu (7/12).

Tirta menerangkan bahwa Indonesia bisa memaksimalkan potensi sumber daya alamnya dalam mendapat keuntungan. Melimpahnya sumber daya bisa dimanfaatkan sebagai menuju kemajuan yang diharapkan.

Ia menyebutkan bahwa hilirisasi manufaktur akan sangat berpengaruh dalam pengembangan ekosistem terkait. Dalam kasus baterai listrik misalnya, Tirta mengatakan bahwa efeknya akan terasa sampai bidang lainnya.

"Kalau ada satu industri yang jadi champion dan dikawal, multiplier efeknya bisa jalan. Manufaktur memegang kendali 90%, kalau manufaktur tidak bergerak, industri juga tidak bergerak," katanya.

Selain manufaktur, perkembangan teknologi digital juga disebutnya menjadi tulang punggung yang bisa dimanfaatkan Indonesia. Ini berkaitan pula dengan upaya mensejahterakan masyarakat.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa industri farmasi juga bisa dioptimalkan. Menurutnya, peluang pengembangan obat-obatan herbal, jamu, bisa membuat Indonesia bergerak maju, sebab bukan hanya melibatkan pelaku bisnis besar melainkan turut melibatkan masyarakat secara umum.

Sementara, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koodrinasi Penanaman Modal (BKPM), Indra Darmawan mengatakan bahwa sektor logam dasar menjadi fokus sektor Indonesia ke depan dalam hilirisasi. Pemrosesan sumber daya alam terutama terutama nikel akan terus dikembangkan ke depannya.

Indra menyatakan bahwa setelah sektor logam dasar, sektor pertambangan dan sektor kawasan industri dan utilitas menjadi sektor yang mendorong investasi. "Kawasan industri dikembangkan berkaitan juga dengan utilitynya, setelah itu baru transportasi untuk mendukung pengembangan kawasan, baru setelah itu perdagangan, telekomunikasi, baru alat kesehatan," terangnya.

Menuju 2023, Indra menyebutkan bahwa fokus pada nilai tambah akan dilakukan, terutama dalam mendorong terwujudnya hilirisasi. Dalam sektor produktif, hilirisasi dan penambahan value diperlukan demi tercapainya investasi.

84