Jakarta, Gatra.com – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengecam keras tindakan terorisme yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi (7/12). Ia menegaskan, serangan bom bunuh diri tidak menguntungkan siapa pun, justru mencederai nilai kemanusiaan.
“Ini aktivitas yang merugikan. Bayangkan jika pelaku dan korbannya adalah keluarga kita,” tegas Moeldoko, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (7/112).
Seperti diketahui, aksi bom bunuh di Polsek Astana Anyar, Bandung, terjadi pada pukul 08.20 WIB. Pelaku menerobos masuk ke tengah apel pagi dengan maksud melakukan serangan.
Serangan bom bunuh diri itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yakni pelaku bom bunuh diri dan seorang anggota polisi. Sementara dua anggota polisi lainnya dikabarkan luka-luka.
Panglima TNI 2013-2015 ini menilai, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar itu menyadarkan semua pihak bahwa ideologi yang berlandaskan kekerasan tidak bermanfaat, baik untuk perjuangan ideologi itu sendiri maupun bagi kehidupan masyarakat.
“Hentikan segala ideologi kekerasan. Setop aksi bom bunuh diri. Apa untungnya bagi kita? Enggak ada,” seru Moeldoko.