Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo mengungkapkan alasannya menugaskan Brigadir J untuk mengurus operasional keluarganya. Menurutnya, penugasan itu didasari penilaian bahwa Brigadir J sedikit lamban saat harus menyetir mobil dalam rombongan.
Sambo bercerita, saat ia menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal (Dirtipidum Bareskrim) Polri, ia didampingi oleh empat orang ajudan. Salah satunya mendiang adalah Brigadir J. Ia pun mengatakan bahwa keempat ajudan itu mengawalnya secara bergantian.
Ia kembali menambah empat ajudan karena salah satu ajudannya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Mereka adalah Saddam, Adzan Romer, Prayogi Iktara Wikaton, dan Richard Eliezer alias Bharada E.
Setelah penambahan itu, Sambo mengaku sempat menugaskan para ajudannya itu untuk mengurus operasional rumah tangga Sambo secara bergantian.
"Jadi, pernah waktu itu kami tugaskan bergantian (untuk mengurus operasional rumah). Setelah Ricky, Daden. Kemudian juga Prayogi. Kemudian terakhir itu Yosua," ungkap Ferdy Sambo, dalam persidangan hari ini, Rabu (7/12).
Sambo pun mengatakan bahwa pada saat itulah, ia memutuskan untuk menugaskan Brigadir J mengurus operasional rumah tangga Sambo, karena dinilai lamban saat menyopir.
"Mohon maaf, Yang Mulia, dia ini agak lambat dalam mengikuti pergerakan apabila ada rombongan, sehingga saya menganggap bahwa lebih baik menjadi driver di keluarga, di rumah," ucap Sambo.
Sejak saat itu, kata Sambo, Brigadir J mulai menyopiri Putri Candrawathi dan anak-anak Sambo. Pasalnya, Sambo memandang tak memerlukan kecepatan yang tinggi, untuk menjadi sopir keluarga.
Dalam kesempatan itu, Sambo juga menepis pernyataan bahwa Brigadir J merupakan ajudan untuk istrinya. Pasalnya, sebagaimana ia katakan, istri seorang jenderal bintang dua tak diperbolehkan untuk memiliki ajudan.
"Hanya boleh bintang tiga. Ini mungkin istilah dari mereka saja ajudan, Yang Mulia," ujar Sambo.
Tak hanya itu, Sambo juga menyatakan bahwa Brigadir J tidak mengurus anak-anak Sambo. Ia menegaskan bahwa tugas Brigadir J adalah untuk menjadi supir untuk istri dan anak-anaknya. "Bukan mengurus anak-anak, Yang Mulia, tapi mengantar," ujarnya.
Tak hanya itu, ia pun menyatakan bahwa saat itu, kegiatan operasional lebih banyak dilakukan di kediaman, karena saat itu masih dalam kondisi pandemi Covid-19.