Makassar, Gatra.com - Spanduk berisi penolakan kedatangan Anies Baswedan tersebar di Kota Makassar. Safari politik Anies yang direncanakan pada Sabtu (11/12) dinilai sebagai bentuk kampanye politik. Anies akan bertemu relawan dan kader NasDem Sulsel.
Ketua Umum Relawan Soelawesi Pejuang Anies (RESOPA Anies), Syarif Borahima menuturkan, saat ini belum masuk ke tahapan Pemilu. Sebab itu, kedatangan Anies tak lebih dari kunjungan silaturahmi.
"Pak Anies hanya rakyat biasa, belum ditetapkan sebagai Capres oleh KPU, kedatangan Anies ke Sulsel tak lebih dari silaturahmi biasa," ujar Syarif, Selasa, (6/12).
Sementara, Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim menanggapi santai dan meminta seluruh relawan dan simpatisan Anies Baswedan untuk tidak reaktif.
Penolakan serupa juga terjadi di Aceh dan Riau. Anies dijadwalkan berkunjung ke Serambi Mekkah pada 2-3 Desember 2022 dan Pekanbaru 4 Desember 2022. Musababnya, penggunaan tempat di kedua kota itu dicabut secara tiba-tiba oleh pemerintah daerah setempat.
Muhammad Ramli mengatakan sangat menghargai kebebasan berekspresi dan berpendapat apalagi dilakukan secara santun dan tertib. "Relawan Anies sama sekali tak mempersoalkan jika ada pihak yang menyatakan pendapat menolak kedatangan Anies Baswedan di Makassar selama itu dilakukan dengan cara yang baik, santun, dan tertib," kata dia.
Senada dengan itu, Ketua Umum Relawan Anies Alumni Universitas Hasanuddin (RELAUNHAS), Edi Kiswanto tak mau ambil pusing dengan penolakan tersebut.
Menurutnya, itu hak demokrasi dan meskipun terkesan diatur karena terjadi serentak di beberapa daerah. Edi menganggap hal itu sebagai upaya pihak sebelah menghambat dukungan masyarakat terhadap Anies. "Namanya juga usaha" kata Edi Kiswanto.
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai calon Presiden RI untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.