Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ricky Rizal mengaku sempat merasa takut ketika pertama kali mendengar adanya pelecehan seksual yang menimpa Putri Candrawathi, di kediaman Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Pasalnya, ia adalah ajudan Ferdy Sambo yang paling senior pada saat itu.
Hal itu terungkap saat Ricky Rizal menuturkan kronologis saat Ferdy Sambo bercerita kepadanya mengenai pelecehan seksual yang terjadi pada Putri Candrawathi. Saat itu, Ricky mengaku kaget karena tak tahu-menahu terkait pelecehan itu.
"Bapak (Sambo) menanyakan, 'Ky, ada kejadian apa di Magelang?'. (Saya jawab), 'Siap, saya tidak tahu pak'. Diam, Bapak (terdiam saja). (Sambo) tarik nafas, terus nangis kemudian, terus bilang, 'Ibu sudah dilecehkan sama Yosua'," ucap Ricky saat bersaksi dalam persidangan hari ini, Senin (5/12).
"Saya kaget, Yang Mulia, (karena ini) dilecehkan. (Saya berpikir), kapan ini. Ini kapan kejadiannya, terus apa bentuk pelecehannya?" lanjut Ricky.
Ia mengatakan, setelah itu, Ferdy Sambo pun memintanya untuk mengamankan Sambo dan melesatkan tembakan pada Brigadir J, apabila ajudannya itu melawan.
"(Sambo bilang), 'Saya mau panggil dia. Kamu back up saya, amankan saya. Kalau melawan kamu berani ga tembak dia?'. (Saya menjawab), 'Siap pak saya enggak berani pak'. (Sambo tanya), 'Kenapa?'. (Saya jawab), 'Siap saya enggak kuat mentalnya pak'. Seperti itu," ujar Ricky lagi.
Setelahnya, Ricky mengaku melihat Ferdy Sambo sempat menangis. Sambo pun memerintahkan Ricky untuk memanggil Bharada E, sehingga ia pun mencari Bharada E ke area ruang ajudan. Ia pun mengaku memikirkan tentang pelecehan tersebut, karena merasa tak percaya bila hal itu benar terjadi.
"(Saya berpikir), Apa ini pelecehan yang mana? Kapan jadinya terus apa iya? Antara percaya tidak percaya waktu itu. (Saya pikir), masa iya sih? Tega sekali Yosua pada Ibu kalau sampai seperti itu," kata Ricky.
Hal itu pun membuat ia takut, karena merasa sebagai ajudan yang paling senior di kediaman Ferdy Sambo itu. Ia pun merasa heran karena tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut, meski ia adalah ajudan yang ditugaskan untuk berjaga di Magelang, Jawa Tengah.
"Saya juga takut, karena kan saya yang paling senior di Magelang, Yang Mulia. Saya ditugaskan menjaga anaknya dan keluarganya ketika ada di Magelang, Yang Mulia. Kok bisa sampai kejadiannya seperti ini saya enggak tahu?" katanya.
Ricky kemudian menemukan Richard Eliezer alias Bharada E yang saat itu tengah duduk di sebuah bangku di garasi depan. Ia pun menghampiri Bharada E untuk memberi tahunya bahwa ia dicari oleh Ferdy Sambo.
"(Saya bilang ke Richard), 'Chard, dipanggil Bapak'. (Richard jawab), 'Ada apa, Bang?'. (Saya jawab), 'Enggak tahu'. Terus, saya lihat Richard masuk ke dalam area rumah," ujar Ricky.
Setelah Bharada E masuk, Ricky pun mengaku sempat duduk di garasi depan sambil memikirkan sejumlah pertanyaan terkait peristiwa pelecehan seksual itu. Ia bertanya-tanya, bagaimana tak satu pun memberitahunya mengenai peristiwa yang memimpa Putri di kediaman Magelang, Jawa Tengah.
"Saya duduk di situ sambil memikirkan, ini kapan? Kok bisa saya enggak tahu peristiwa ini? Kok Ibu enggak cerita ke saya, kok Kuat enggak bilang kalau itu pelecehan? Dan Richard pun enggak ada cerita apa-apa ke saya dari pas malam itu," tuturnya.