Jakarta, Gatra.com - Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada Minggu (4/12) lalu sejak pukul 02.46 WIB. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Abdul Muhari, menyebutkan hingga Minggu (4/12) sore, terdapat 1.979 masyarakat yang sudah mengungsi setelah terjadinya APG.
"Sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi APG dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru," terangnya dalam rilis BNPB, dikutip Senin (5/12).
Ia menyebutkan bahwa Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB merinci adanya 11 titik pengungsian yang meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.
Sementara itu, beberapa wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
"Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi," jelasnya.
Saat ini, sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis, dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik. Pendirian dapur umum di titik pengungsian juga sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial.
Seperti diketahui sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunungapi Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas), pada Minggu (4/12) siang. Aktivitas erupsi Gunungapi Semeru telah terekam mengeluarkan APG dengan jarak 12 km dari puncak dan masih bisa berlangsung.