Jakarta, Gatra.com - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) sekaligus memperingati Milad yang ke-32 pada 3-4 Desember 2022 di Gedung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Umum (ICMI), Profesor Arif Satria menyebut ingin memposisikan ICMI secara sentral dalam arus besar disrupsi.
"Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kolaborasi antara ICMI degan pemerintah, ormas, dunia usaha, dan perguruan tinggi," katanya.
Acara ini juga mengumumkan renovasi gedung ICMI yang akan dimulai pada 7 Desember 2022 mendatang. Ada juga Penghargaan ICMI Lifetime Awards yang diberikan kepada tujuh tokoh yaitu Letnan Jenderal (Purn.) Achmad Tirtosudiro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Imaduddin Abdul Rahim, Prof, Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur), Prof. Dr. M. Dawam Rahardjo, Dr. Adi Sasono, dan Prof. Azyumardi Azra.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Emil Salim memberikan pesan untuk ICMI agar terus menyalakan ajaran-ajaran Al-Qur'an.
"ICMI jangan hanya bergerak secara politik dan sosial saja, namun harus memberikan roh kepada ilmu pengetahuan. Melalui ICMI, Islam adalah sumber ilmu pengetahuan. Jadi, Al-Qur'an tidak hanya menjadi bacaan statis tetapi juga dinamis untuk pembangunan bangsa dan negara," jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy juga turut hadir dalam acara ini. Ia mewakili Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan sambutan.
Muhadjir mengajak ICMI untuk terus mempertahankan dua sikap. Pertama, ICMI harus selalu ingat kepada Allah SWT. Kedua, terus berpikir dan menghasilkan ide, solusi, serta inovasi.
"ICMI harus bertahan sebagai organisasi kecendekiaan yang berkeindonesiaan, dan berkeislaman, serta terus menjadi sumber inspirasi. Maka dari itu, ICMI jangan sampai hanya memulai dan mengakhiri, namun tidak melanjutkan." jelasnya.