Jakarta,Gatra.com - Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, melaporkan Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, terus memuntahkan awan panas guguran sejak pukul 02.46 WIB, pada Minggu (4/12). Muntahan awan panas dilaporkan sejauh tujuh kilometer.
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan awan panas.
Baca Juga: Catatan Letusan Gunung Semeru dari 1818
“Guguran awan panas saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5-7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/12).
Untuk mengantisipasi dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang sejauh ini sudah membagikan masker gratis kepada masyarakat.
Pantauan bersama tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), abu vulkanik masih terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, BNPB Sampaikan 4 Rekomendasi
"Abu vulkanik mengarah ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," kata Joko.
Awan panas guguran Gunung Semeru memiliki kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
(PVMBG) melaporkan, sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.
Pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung sejak pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5-7 kilometer. Saat ini fenomena awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, BNPB Kirimkan Dukungan Logistik Awal Senilai Rp1,1 Miliar
PVMBG juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
PVMBG masih menetapkan status siaga atau level III untuk Gunung Semeru.