Jakarta, Gatra.com- Investasi besar negara Jepang di Indonesia harus bisa direspon dunia pendidikan dengan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Jangan sampai, momentum hubungan baik antara Jepang dan Indonesia tidak memberikan imbas pada peningkatan kapasitas SDM tanah air.
Ketua Umum Yayasan Melati Sakura, Rachmat Gobel memandang, investasi yang dilakukan Jepang saat ini membuka pintu bagi SDM Indonesia untuk unjuk gigi. Apalagi jika menilik filosofi negara Jepang, kebutuhan akan kualitas SDM yang memumpuni akan lebih bisa membuka peluang SDM Indonesia berkiprah di instansi atau perusahaan yang ada di negeri sakura tersebut.
“Makanya, sekolah dan kampus Indonesia penting untuk bisa menyiapkan SDM yang bisa memahami teknologi, ilmu dan pemikiran didalam industri Jepang,” ujar Rachmat dalam keterangannya, Sabtu (3/12).
Pria yang juga Wakil Ketua DPR RI ini sekaligus memandang bahwa peningkatan sektor pendidikan harus menjadi faktor utama dalam memandang kerjasama investasi anara Indonesia dan Jepang. Artinya, stakeholder pendidikan Indonesia harus bisa merespon kebutuhan tenaga kerja yang hadir di Jepang.
“Karena saat ini Jepang butuh tenaga kerja. Kita bisa lihat juga dari investasi Jepang di Indonesia. Tinggal dengan investasi yang baik ini, kita lihat bagaimana kesiapan SDM kita,” kata Rachmat.
Sementara itu, Rektor Universitas Darma Persada, Tri Mardjoko mengatakan, bahwa pihaknya telah merespon penyiapan SDM Indonesia tersebut. Salah satu yang dilakukan oleh UNSADA adalah pembekalan terhadap mahasiswa dengan pemberian pengetahuan atas etos kerja jepang.
Hal pertama yang dibekali oleh kampus kepada para mahasiswa adalah bagaimana pengenalan kedisplinan masyarakat Jepang. Kedua, mahasiswa UNSADA pun telah berikan pendidikan tentang Bahasa Jepang.
“Ketiga, juga menghadirkan pengalaman dan cerita tentang suasana kerja di perusahan jepang. Setelahnya kita juga berikan program magang selama 6 bulan di perusaahan Jepang baik dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang yang menjabat pada tahun 2007-2008, Yasuo Fukuda menyambangi Universitas Darma Persada (UNSADA) Jakarta. Kedatangan Fukuda guna melihat perkembangan kerjasama antara Jepang dan UNSADA.
Dalam kunjungannya, Fukuda didampingi oleh Rektor Universitas Darma Persada, Tri Mardjoko, Ketua Dewan Pembina Yayasan Melati Sakura Ginandjar Kartasasmita, Ketua Umum Yayasan Melati Sakura Rachmat Gobel, serta Duta Besar Jepang Republik Indonesia YM Kanasugi Kenji.