Jakarta, Gatra.com - Penyakit polio yang lama hilang, tiba-tiba ditemukan Kementerian Kesehatan pada awal November lalu di Pidie, Aceh. Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, Raihan, menyebutkan, upaya pencegahan virus ini harus dilakukan. Tidak adanya pengobatan spesifik untuk polio membuat upaya pencegahan menjadi hal utama.
"Harus diimunisasi, harus lengkap. Butuh kekebalan komunitas, jadi cakupan harus tinggi," katanya dalam "Media Group Interview KLB Polio" yang digelar secara daring, Jumat (2/12).
Raihan menjelaskan bahwa terdapat dua tipe imunisasi yang harus dijalani, yakni tipe tetes atau OPV, serta tipe suntik (IPV). Pada anak usia di bawah satu tahun, vaksin OPV diberikan sebanyak 4 kali dan vaksin IPV diberikan sebanyak 1 kali.
Ia menerangkan bahwa vaksin OPV bisa diberikan pertama kali kepada anak usia 1 bulan, dan terus menyusul satu kali setiap bulan hingga anak berusia 4 bulan. Selanjutnya, anak bisa menerima vaksin IPV di usia 4 bulan.
Hal ini dibutuhkan sebab fungsi setiap vaksin memberi kekebalan yang berbeda. Vaksin OPV memberikan kekebalan pada polio Tipe 1 dan Tipe 3, sementara vaksin IPV memberikan kekebalan pada polio Tipe 2.
Sebagai informasi, virus polio memiliki 3 tipe, yakni tipe 1, 2, dan 3. Tipe 2 telah dinyatakan eradikasi pada tahun 2015, dan tipe 3 dinyatakan eradikasi pada 2019 lalu. Eradikasi sendiri berarti upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan melalui pemberantasan dan eliminasi untuk menghilangkan jenis penyakit tertentu secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat secara nasional.
Lebih lanjut, Raihan menerangkan bahwa sejak 2014, negara-negara di Asia Tenggara (SEARO) telah mendapat sertifikat eradikasi polio termasuk Indonesia. Hal ini membuat bila ditemukan bahkan hanya satu kasus polio, maka situasi dinyatakan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hal ini disepakati oleh Ketua UKK Infeksi Penyakit Tropik IDAI Anggraini Alam, yang menyebutkan bahwa status KLB harus segera ditangani. "Satu saja kasus polio, itu jadi perhatian global. Begitu ada kasus KLB, sekitarnya harus diurus, berapa ribu anak yang harus dikelola agar wabah berhenti?" ujarnya.
Ia menegaskan bahwa vaksinasi harus dilaksanakan dengan optimal. Anggraini mendorong kepada seluruh lapisan masyarakat untuk segera memberi vaksinasi kepada anak. "Yang namanya penyakit infeksi yang dapat dicegah imunisasi, mudah sekali mencegahnya. Imunisasi," tegasnya.