Jakarta, Gatra.com - Akhir pekan nilai tukar Rupiah ditutup menguat 137 poin di level Rp15.426 per Dolar Amerika Serikat (AS). Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan terbangnya nilai tukar Rupiah disebabkan indeks Dolar AS yang melemah pada perdagangan Jumat ini.
"Kehati-hatian muncul menjelang data gaji AS yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter, meskipun sinyal dovish dari Federal Reserve mendorong dolar ke level terendah tiga bulan," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (2/12).
Di dalam negeri, Ibrahim menyebut penguatan nilai tukar Rupiah didorong respon positif pasar terhadap pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi 5,42% secara tahunan pada November 2022.
"Inflasi lebih rendah dibandingkan pada Oktober yang tercatat 5,71persen. Secara tahun kalender inflasi mencapai 4,82 persen dan dibandingkan dengan bulan sebelumnya 0,09 persen," sebut Ibrahim.
Di sisi lain, Pemerintah, kata Ibrahim, juga terus meyakinkan pasar bahwa perekonomian nasional saat ini dalam tren positif dan masih tumbuh kuat. Dengan kemampuan itu, optimisme proses pemulihan ekonomi terus terjaga.
Kendati indeks Dolar merosot dalam dua hari ini, Ibrahim mengimbau pemerintah perlu tetap waspada terhadap ancaman risiko global.
"Risiko global yang perlu diwaspadai datang dari faktor geopolitik, penerapan zero-covid-policy di Republik Rakyat Tiongkok yang menyebabkan ekonomi negara itu melambat, serta dampak pengetatan kebijakan moneter di negara maju untuk pengendalian inflasi," paparnya.
Bank Indonesia diketahui juga akan terus melakukan bauran strategi ekonomi guna untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah. Selain itu, BI berupaya melakukan intervensi besar di pasar valuta asing, Obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). Walaupun langkah BI itu berimbas terhadap menurunnya cadangan devisa, menurut Ibrahim sudah tepatm
"Apa yang dilakukan oleh BI sudah sesuai dengan regulasi yang bertujuan untuk menahan pelemahan mata uang rupiah akibat kenaikan infalsi global," imbuhnya.
Adapun untuk perdagangan Senin, pekan depan, Ibrahim memprediksi mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.400 - Rp15.470 per Dolar AS.