Jakarta, Gatra.com - Promosi digital dapat menjadi strategi pemajuan sektor pariwisata dan budaya suatu daerah. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Maluku Utara, I. Tahmid Wahab menyampaikan, bahwa promosi pariwisata secara digital dan konvensional merupakan cara promosi yang saling menguatkan.
“Berpromosi secara online tidaklah mematikan pemasaran secara konvensional, tetapi justru saling menguatkan. Seperti halnya Google My Business, Google My Business membuat objek wisata semakin terkenal dan mudah diakses oleh calon wisatawan,” ungkap Wahab dalam keterangan tertulis, Jumat (2/12).
Salah satu saluran promosi yang tepat yakni melalui media sosial. Hal itupun diamini oleh konten kreator asal Maluku Utara, Eko Cahyono. Promosi pariwisata dan budaya lewat pembuatan konten dinilai bisa menambah daya tarik baik bagi sektor pariwisata yang dikontenkan maupun bagi sanmg konten kreator itu sendiri
“Peluang baru di era teknologi digital untuk menghasilkan pundi-pundi rezeki. Walaupun terlihat menjanjikan, tidak sembarang orang bisa menjadi kreator konten yang berhasil, dibutuhkan strategi dan perencanaan yang tepat agar disukai khalayak.” tutur Eko.
Sementara itu, Kreator Konten TikTok asal Maluku Utara, Fikri Ilyas menjelaskan, bahwa kearifan lokal memiliki karakteristik unik untuk dijadikan konten jika dikemas secara kreatif. Ia pun membagikan tiga tips membuat konten kreatif berbasis budaya lokal. Pertama, dalami secara baik dan menyeluruh budaya yang ingin dijadikan konten.
“Kedua, pergunakan aplikasi penyedia template dan editing konten yang mudah digunakan. Ketiga, berikan respon kepada pemirsa yang memberikan feedback untuk mendapatkan engagement yang baik.” jelas Fikri.