Jakarta, Gatra.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan program transmigrasi saat ini difokuskan pada peningkatan kualitas pembangunan, baik dari segi infrastruktur, pemberdayaan masyarakat hingga konektivitas ekonomi di kawasan eksisting.
“Dalam beberapa tahun ini kita tidak membuka kawasan baru, karena kita mengoptimalkan kawasan yang sudah ada," jelas menteri yang akrab disapa Gus Halim ini di sela-sela Jalan-Jalan Sehat (JJS) pada Hari Bakti Transmigrasi, Jumat (02/12).
Menurut Gus Halim, mengoptimalkan kawasan eksisting adalah langkah taktis untuk pencapaian tujuan utama transmigrasi yaitu pemerataan pembangunan dan kesejahteraan secara menyeluruh.
"Ini yang kita lakukan sebagai bentuk upaya untuk terus menggalakkan pemerataan pembangunan melalui program transmigrasi yang tentu kita terus melakukan perbaikan-perbaikan," katanya.
Selain itu, Gus Halim menegaskan, untuk membuka kawasan baru transmigrasi, harus diproyeksikan terlebih dahulu banyak hal. Termasuk akses yang bagus serta penanganan lahan agar para transmigran nantinya mampu mengelola kawasannya dengan cepat dan mudah.
"Ke depan pada saat kita membuka kawasan baru, kita harus ada tempat yang aksesnya bagus. Yang kemudian penanganan lahannya secara komunal," ungkap Doctor Honoris Causa UNY itu.
Gus Halim juga mengingatkan bahwa puncak seremonial Hari Bakti Transmigrasi itu bakal digelar di Merauke, tepat pada tanggal 12 November 2022 mendatang.
Sebagai informasi, acara JJS tersebut diikuti oleh seluruh jajaran Pejabat tinggi madya dan pratama, serta seluruh Pegawai di lingkungan Kementerian Desa, PDTT.