Jakarta, Gatra.com - Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) resmi dikenalkan dengan skema baru. Tiga jalur yang dikenalkan yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan jalur mandiri. Ketiga jalur tersebut disediakan untuk memastikan para calon mahasiswa mendapatkan kesempatan yang berkeadilan untuk meraih cita-cita.
"Seleksi nasional ini penting untuk memastikan para siswa atau para calon mahasiswa mendapatkan kesempatan yang luas, yang berkadilan, berkesetaraan, untuk bisa meraih cita-cita menjadi mahasiswa di perguruan tinggi yang sudah menjadi pilihannya," ungkap Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/12).
Disamping itu, bentuk baru seleksi masuk PTN teranyar juga berrkaca dari perkembangan dan tranformasi pendidikan yang sudah begitu banyak dilakukan. Bentuk baru seleksi masuk PTN itu akan menjadi penyelaras dan akan menghubungkan semua transformasi yang sudah dilakukan lewat program-program Merdeka Belajar.
"Seleksi nasional ini merupakan simpul yang menghubungkan antara transformasi yang terjadi di pendidikan dasar dan menengah dengan yang terjadi di perguruan tinggi," ujar Nizam.
Seperti diketahui, jalur seleksi SNBP tahun 2023 dengan tahun sebelumnya ada pada bentuk ujian atau seleksinya. Pada SNBP, seleksi didasari pada prestasi siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah menengah tingkat atas, baik itu SMA, SMK, maupun MA. Pada SNBP kriteria penerimaan tak lagi diberikan kepada masing-masing perguruan tinggi, melainkan diseragamkan.
Sedangkan untuk jalur SNBT, ujian akan mengacu pada akses yang lebih fleksibel. Nizam menyebut seleksi berdasarkan tes perlu dilakukan karena perguruan tinggi berkepentingan untuk memastikan mahasiswa yang masuk ke dalam suatu program studi dapat menjadi mahasiswa yang sukses. Ukuran sukses itu, kata Nizam, dilihat dari potensi yang dimiliki oleh calon mahasiswa. Selain tes kemampuan kognitif, SNBT juga menguji kemampuan literasi dan numerasi para calon mahasiswa.
“Selama ini memang sudah digunakan sebagai salah satu instrumen untuk seleksi masuk perguruan tinggi, yaitu tes skolastik atau kita kenal dengan tes bakat, tes kemampuan kognitif," jelas Nizam.
Kemudian jalur terakhir yakni jalur mandiri yang merupakan kewenangan dari masing-masing PTN untuk mengakomodasi berbagai kondisi yang terjadi di daerahnya. Dia berharap agar PTN yang berada di daerah dapat mengakomodasi putra daerah agar mendapatkan kesempatan yang sama dengan mahasiswa lain dari luar daerahnya untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
"Kita juga memberikan akses yang lebih baik, yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kekhasan masing-masing perguruan tinggi melalui jalur mandiri tersebut," jelas dia.