Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan uji kelayakan (fit and proper test) calon Panglima TNI, Yudo Margono, akan dilaksanakan besok, Jumat, 2 November 2022.
“Sesuai keputusan Bamus (Badan Musyawarah) besok Komisi I akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon panglima TNI,” kata Hasanuddin di Kompleks Parlementer DPR RI, Kamis (1/12).
Hasanuddin menjelaskan, agenda besok adalah verifikasi data pribadi calon Panglima TNI dilakukan pukul 10.00 WIB oleh pimpinan Komisi I dan perwakilan dari fraksi-fraksi hingga selesai.
Selanjutnya, pada pukul 13.00 WIB, dilanjutkan fit and proper test (uji kelayakan). Urutannya, antara lain, paparan calon Pangkima TNI selama 30 menit, lalu dilanjutkan pertanyaan dari masing-masing fraksi dan jawaban oleh calon panglima TNI.
Hasanuddin menyampaikan, jika masih kurang pertanyaan yang diberikan, DPR akan menambah waktunya sesuai kebutuhan. Namun, ia berharap fit and proper test besok dapat berlangsung lebih cepat.
Saat ditanyakan substansi pertanyaannya oleh awak media, Hasanuddin menjawab, “Kita serahkan ke masing-masing fraksi mau bertanya apa. Kira-kira berdasarkan pengalaman, ada beberapa yang menjadi substansi.”
Hasanuddin mencontohkan beberapa pertanyaan yang mungkin muncul besok, seperti posisi netral dan tidak berpolitik praktis, terutama saat menghadapi gelaran seperti Pemilu, Pilkada, Pilpres, Pileg dan sebagainya.
“Yang kedua, tentu tingkat disiplin. Yang ketiga, meneruskan atau menyelesaikan Minimum Essential Force. Yang keempat, menjaga profesionalisme prajurit melalui upaya-upaya pelatihan dan pendidikan,” ujarnya. Substansi terakhir, misalnya, kata Hasanuddin, soal kesejahteraan prajurit atau sengketa tanah, juga dapat menjadi pertanyaan.
“Setelah fit and proper test, kami akan rapat di komisi untuk persetujuan atau tidaknya di hari itu langsung,” sambung Hasanuddin.
Hasanuddin memaparkan, reformasi TNI yang harus dilakukan Yudo Margono adalah menjadikan prajurit TNI yang ada saat ini benar-benar disiplin. Sebab, menurutnya, kedisiplinan TNI selama lima tahun terakhir menurun.
“Perkelahian makin tinggi, pembunuhan dilakukan seorang kolonel, itu perlu mendapatkan porsi perhatian yang cukup,” ujarnya.
Sebelumnya, KASAL Yudo Margono ditunjuk sebagai calon panglima TNI baru oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Surat Presiden (Surpres) Panglima TNI pada 28 November lalu. Surpres tersebut diantar oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan diterima oleh Ketua DPR Puan Maharani.