Jakarta, Gatra.com - Jelang akhir tahun 2022 sejumlah harga pangan mulai merangkak naik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2022 inflasi harga bergejolak mencapai 5,7% secara tahunan, dengan andil inflasi sebesar 0,95%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Setianto menyebut sejumlah komoditas pangan mulai dari beras, tahu, tempe dan telur ayam menjadi penyumbang inflasi pada November 2022.
"Memang dari sisi harga kalau kita lihat menunjukkan peningkatan," ungkap Setianto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/12).
Adapun BPS mencatat harga rata-rata beras secara nasional pada November 2022 mencapai Rp11.877 per kilogram. Setianto mengungkap bahwa sejak Juli 2022, harga beras terus menyumbang inflasi sebesar 0,37% secara bulanan.
"Kenaikan harga beras dalam empat bulan terkahir dipengaruhi oleh efek musiman, yakni penurunan produksi beras menjelang akhir tahun dan penyesuaian harga BBM (bahan bakar minyak)," tutur Setianto.
Tak hanya beras, kebutuhan protein nabati dan hewani mendasar di masyarakat juga mulai dirasakan naik jelang akhir tahun.
BPS mencatat harga rata-rata tempe, misalnya, secara nasional pada November 2022 telah naik sebesar 12,43% (year on year) secara tahunan menjadi Rp12.949 per kilogram.
Kenaikan harga tempe itu telah menyumbang inflasi bulanan pada November 2022 sebesar 0.01%.
Begitu pun dengan tahu, BPS mencatat harga tahu pada November 2022 naik sebesar 13,56% (yoy) secara tahunan menjadi Rp11.680 per kilogram. Kenaikan harga tahu telah andil terhadap inflasi bulanan sebesar 0,01%.
Setianto menjelaskan, produk pangan yang merupakan turunan dari kedelai telah mengalami kenaikan harga dalam tiga bulan terakhir. Bahkan, data dari portal Chicago Board of Trade (CBOT) menyebut, harga kedelai impor di pasar global telah mengalami tren kenaikan sejak September 2022 lalu.
"Kenaikan harga tahu dan tempe disebabkan stok kedelai di dalam negeri yang semakin menipis, sedangkan realisasi impor kedelai juga lambat," terangnya.
Sementara harga telur ayam ras pada November 2022 tercatat naik 17,11% (yoy) menjadi Rp27.476 per kilogram. Bahkan di sejumlah daerah di Jabodetabek harga telur ayam telah mencapai Rp29.000 - Rp31.000 per kilogram. Kenaikan harga telur ayam ras memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,02%.
"Kenaikan telur ayam ras ini disebabkan oleh kondisi afkir dini dan peningkatan permintaan pada November 2022," imbuh Setianto.