Jakarta, Gatra.com– Selama musim panen 2021/2022, pertanian kapas Brasil telah mensuplai 155 ribu ton ke Indonesia. Indonesia merupakan negara pengimpor kapas Brasil terbesar keenam di dunia.
Hal ini tak mengejutkan mengingat pesatnya industri tekstil yang mencakup hampir 7% dari ekspor nasional yang diperkirakan senilai US$ 11,9 miliar. Di industri tekstil ini, kapas Brasil memiliki 28% pangsa pasar, menjadikannya salah satu impor kapas terbesar di Indonesia.
Persentase tersebut diperkirakan akan meningkat, dengan kerja sama yang diperkuat oleh melimpahnya kapas Brasil berkualitas tinggi. Salah satu penyuplainya adalah Cotton Brazil, sebuah program pengembangan pasar internasional untuk kapas Brasil tersertifikasi dari Brazilian Cotton Growers Association (ABRAPA).
Diluncurkan pada akhir 2020, misi global Cotton Brazil adalah mempromosikan perdagangan kapas Brasil ke pasar internasional dan menawarkan hasil serta pasokan kapas berkualitas tinggi dan andal kepada industri tekstil global.
ABRAPA juga mengembangkan sistem identifikasi bal kapas (SAI) di mana teknologi kode QR ditempatkan pada label bal untuk menyediakan akses cepat ke data kualitas, asal, pengelompokan HVI dan sertifikasi industri sosial-lingkungan, memastikan ketertelusuran bal kapas. “Kami memanfaatkan teknologi terbaru pertanian untuk mengurangi dampak lingkungan yang berbahaya yang disebabkan oleh praktik pertanian kapas yang tidak berkelanjutan sebelumnya," kata Presiden ABRAPA, Julio Cezar Busato dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/11).
Ada empat pilar utama fokus ABRAPA, pertama kualitas dan produksi. Lalu keberlanjutan mengeksplorasi sertifikasi program ABR dan komitmennya untuk memastikan bahwa nilai keekonomian kapas berasal dari produksi yang bertanggung jawab secara sosial dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Ketiga, ketertelusuran mengeksplorasi peluncuran fitur-fitur terbaru dalam platform. Serta ke empat adalah Ekspor, yakni mengekslorasi tantangan dan alternatif suplai global utama untuk memenuhi produksi, serta permintaan pasokan.
"Dengan berfokus pada empat pilar utama, kami dapat menciptakan industri kapas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas dan permintaan. Karena alasan ini, kapas Brasil merupakan impor utama bagi mitra kami di Indonesia," ungkap Julio.
Ke depannya, program ini bertujuan untuk lebih mendorong pangsa pasar di negara-negara utama, dengan rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar Asia yang terus berkembang. Melalui kemitraan strategis dan aktivasi event saat ini dan di masa mendatang, program ini akan terus mendorong kesadaran pasar akan kualitas, ketertelusuran, dan keberlanjutan kapas Brasil.
"Kami berharap dapat terus membina hubungan kami dengan mitra kami di Indonesia - saling belajar untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri kapas,” jelas Julio.
Lonjakan permintaan kapas impor berkualitas tinggi telah membuka jalan bagi kebangkitan Brasil sebagai pemain utama di industri kapas menjadi negara produsen terbesar keempat dan eksportir kapas terbesar kedua di dunia. Dalam empat tahun terakhir, Brasil mengalami peningkatan produksi kapas hingga lebih dari dua kali lipat, yaitu dari 1,3 juta ton pada tahun 2015/2016 menjadi sekitar 3 juta ton pada tahun 2019/2020.
Hal ini terutama tercapai dengan pemanfaatan teknologi pertanian yang mutakhir dan penerapan praktik pertanian non-irigasi di lebih dari 90% lahan pertanian kapas Brasil. Pasokan kapas Brasil diperkirakan tumbuh lagi tahun ini.
ABRAPA memperkirakan area panen tahun ini akan mencapai lebih dari 1,6 juta hektar, meningkat 15% dibandingkan tahun lalu. Adanya peningkatan di area penanaman, ABRAPA memproyeksikan pertumbuhan hingga 20% pada 2022 dengan produksi mencapai hampir 2,5 juta ton.
Angka ini menandai musim panen terbaik kedua dalam sejarah kapas Brasil.
Secara global, Brasil telah mengekspor 1,519 juta ton kapas pada periode Agustus 2021 hingga April 2022, menghasilkan pendapatan senilai US$ 2,87 miliar.
Brasil memperkirakan total ekspor akan mencapai 1,8 juta ton pada siklus berikutnya, dengan perkiraan 2,2 juta ton untuk periode 2023 hingga 2024. Tingginya volume produksi dan ekspor kapas Brasil ditunjang oleh konsistensi menjaga kualitas dan keberlanjutan.