Surabaya, Gatra.com - Presiden Joko Widodo mengharapkan para mahasiswa tidak saja memiliki kemampuan akademis, tapi juga mulai menanamkan jiwa wirausaha.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat berada di Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, Selasa (29/11), Beberapa kegiatan wirausaha yang ada di asrama tersebut antara lain, barbershop, penyablonan kaos, ternak lele dengan metode bioflok, pembuatan tas noken Papua, serta penjualan makanan dan minuman yang diproduksi oleh mahasiswa yang tinggal di asrama.
Saat melihat tiga mahasiswa yang tengah bersiap memotong rambut, Presiden bertanya apakah benar dapat memotong rambut. “Bisa,” jawab ketiga mahasiswa itu. “Coba, saya mau lihat,” ucap Presiden.
Ketiga mahasiswa itu pun dengan cekatan memotong rambut para pelanggannya. “Oh iya beneran bisa motong. Makasih ya,” kata Presiden.
Setiap kegiatan kewirausahaan yang ada diperhatikan secara detail oleh Presiden, seperti saat melihat makanan dan minuman. Presiden mengingatkan agar mengemasnya dengan baik, karena kesan pertama melihat makanan dan minuman sangat penting bagi seorang pembeli. “Packaging-nya harus bagus ya,” ucap Presiden.
Ketika melihat minuman kopi jelly, Presiden menanyakan berapa harganya dan bagaimana memasarkannya. “Ini Rp8.000 per botol, dibeli oleh mahasiswa,” kata mahasiswa yang tengah berjualan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya di AMN Kota Surabaya. Dalam sambutannya, Presiden mengaku senang karena rasa optimisme tampak dari wajah 410 mahasiswa yang terdaftar di AMN Surabaya.
“Wajahnya kelihatan kalau orang Jawa bilang semringah, cerah, ceria, dan memperlihatkan optimisme yang tinggi. Di sini ada 410 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya berbaur menjadi satu,” ujar Presiden.
Kepala Negara menjelaskan, usulan awal pembangunan AMN berasal dari tokoh Papua yang menaruh perhatian terhadap gesekan antarmahasiswa yang masih terjadi di sejumlah daerah, utamanya di kota-kota pendidikan. Hal tersebut, menurut Presiden, disebabkan masing-masing provinsi memiliki asrama tersendiri di daerah.
“Papua punya sendiri asrama, nanti dari provinsi yang lain punya asrama sendiri, provinsi lain punya asrama sendiri, sehingga kita tidak saling mengenal,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Presiden menyetujui usulan pembangunan AMN di sejumlah provinsi di Indonesia dengan tujuan untuk membangun kerukunan mahasiswa antardaerah. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar dengan keberagaman suku yang merupakan kekuatan bangsa dan negara.