Blora, Gatra.com - Hujan deras dengan durasi lama yang menerjang wilayah Kabupaten Blora pada selasa malam (29/11) mengakibatkan sebuah jembatan penghubung antar kecamatan di Desa Prantaan Kecamatan Bogorejo putus. Sementara empat rumah yang berada tak jauh dari jembatan rawan longsor.

Kepala Desa Prantaan Nyono menuturkan jembatan putus akibat tak kuat menahan debit air yang cukup deras.

"Hujan deras sekali kurang lebih 3 jam akhirnya jembatan tua ini tidak kuat menahan debit air akhirnya ambrol sekitar jam 5 sore," kata Nyono di lokasi, Rabu (30/11).

Akibat putusnya jembatan ini, aktivitas warga menjadi terganggu. Sejumlah kendaraan roda dua yang akan melintas diarahkan melintasi jembatan kecil yang dibuat warga 

" Ini (jembatan) penghubung antar kecamatan dan desa. Kalau lurus ke selatan tembus desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon. Untuk sementara jalan alternatif sepeda motor bisa lewat jembatan kecil yang dibuat warga, untuk mobil tidak bisa," ujarnya.

Jembatan putus sepanjang 12 meter dengan kedalaman 8 meter. Selain memutus jembatan sejumlah rumah warga juga terancam longsor.

"Kalau ada hujan lebat lagi saya khawatir longsor semakin meluas hingga ke rumah-rumah warga. Ini saja sudah ada 4 rumah yang terancam," ucapnya.

Sementara itu Camat Bogorejo Mulyowati mengatakan hujan deras yang terjadi pada selasa kemarin membuat sejumlah desa terendam banjir. Sejumlah jembatan juga ambrol dan rusak.

"Memang dampaknya sangat luar biasa kemarin. Jembatan putus, rumah warga juga terendam. Kemarin foto video langsung kami kirimkan ke Pak Bupati agar segera dilakukan tindakan,” katanya Mulyowati saat meninjau langsung lokasi jembatan putus.

Mulyowati berharap penanganan jembatan putus menjadi prioritas mengingat menjadi akses utama bagi warga.

"Sementara ini kita lakukan tindakan darurat. Gak bisa dilewati dulu oleh warga. Kami berharap semoga nanti dijadikan prioritas untuk perbaikan jembatan yang putus ini," paparnya.