Sleman, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi capres terkuat dalam sebuah survei yang khusus digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dukungan pemilih akan makin kuat jika raja Yogyakarta, Sultan HB X, turut memberi dukungan.
Hal ini disampaikan Arga Pribadi Imawan, pengajar Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), saat merilis hasil riset lembaga Kolasse bertajuk “Perilaku Pemilih dan Ikatan Sosial Masyarakat di DIY”, di Sleman, Selasa (29/11).
“Apabila pemilihan dilakukan hari ini, dari sembilan tokoh yang disebutkan, Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak dipilih sebagai presiden dengan suara 49,6 persen,” kata CEO Kolasse itu.
Setelah Ganjar terdapat nama Prabowo Subianto (16,2 persen), dan Anies Baswedan (12,6 persen). Penelitian digelar di 50 kalurahan lima kabupaten/kota di DIY kepada 500 responden pada 14-23 November 2022 dengan proporsi gender berimbang, margin of error ± 4,38 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Arga menjelaskan, Ganjar unggul dalam kategori atribusi kepemimpinan sebagai sosok yang merakyat (69,3 persen), mampu diterima semua kalangan (64,3 persen), menjaga toleransi (58,7 persen), mendorong solidaritas sosial (55,8 persen).
Selain itu, kader PDIP itu dianggap bagus dalam berbicara di depan publik (50,5 persen), berpenampilan menarik (46,2 persen), bahkan menguasai persoalan ekonomi (39,7 persen).
“Pada simulasi 3 tokoh, Prabowo Subianto unggul ketika melawan Puan Maharani dan Anies Baswedan, namun keunggulan berpindah ke Ganjar Pranowo ketika simulasi dilakukan dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto,” tuturnya.
Sedangkan dalam simulasi dua tokoh, Ganjar unggul ketika berhadapan dengan Prabowo maupun Anies. Adapun Prabowo unggul ketika berhadapan dengan Anies. Dukungan para capres akan makin kuat jika didukung oleh sejumlah figur.
“Berdasarkan dukungan tokoh, sebesar 60,3 persen menyatakan akan mendukung apabila capres tersebut turut didukung (Gubernur DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X,” kata Arga.
Setelahnya terdapat nama Joko Widodo (55,2 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (41,0 persen), Megawati Soekarnoputri (33,3 persen), dan GKR Hemas (31,8 persen).
Ia menyebut, meskipun bukan jumlah yang besar jika dibandingkan dengan jumlah pemilih dalam skala nasional, DIY memiliki peran yang signifikan dalam penentuan pemenangan kepemimpinan nasional.
“Praktik sosial politik di DIY kerap kali menjadi acuan bagi tindak nasional. DIY juga banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang memiliki dampak pada kebijakan di tingkat pusat, “katanya.
Menurutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat DIY memiliki modal sosial yang tinggi, komitmen pada Pancasila yang kuat, serta tingkat kepuasan terhadap pemerintah pusat dan provinsi yang tinggi.
“Dari aspek politik, warga masyarakat memiliki keinginan kuat untuk berpartisipasi dalam pemilu mendatang. Sosok Ganjar Pranowo dominan di DIY,” ujarnya.