Jakarta, Gatra.com - Perubahan paradgima pendidikan hadir seiring berkembangnya pemanfaatan teknologi pembelajaran. Penggunaan gadget dalam aktivitas belajar mengajar, kini tak lagi dipandang sebagai hal negatif.
Perubahan tersebut disadari oleh Ferdinand Wadu He seorang Guru Matematika di SMAN 5 Kota Kupang. Sebagai Duta Teknologi Kemendikbudristek, Ferdinand sudah tidak asing dengan penggunaan teknologi dalam aktivitasnya mengajar.
Sejak 2018 silam, ia sudah memanfaatkan akses ruang maya di platform teknologi Kemendikbudristek tersebut. Paradigma pembelajaran di kelasnya pun berubah, segala aktivitas belajar sudah kental akan penggunaan gadget.
“Makanya ketika pandemi kami tidak kaget untuk belajar daring,” tutur Ferdinand dalam bincang bersama awak media, Senin (28/11).
Menurut Ferdinand, sudah seharusnya dunia pendidikan membuka pintu yang luas kepada potensi kemajuan teknologi. Stigma negatif tentang kehadiran memang masih belum sepenuhnya hilang di warga pendidikan tanah air.
Apalagi, saat ini Kementerian maupun perusahaan swasta bidang pendidikan lainnya pun sudah makin masif mengelujarkan platfor yang bisa menunjang pembelajaran. Artinya, potensi keberamanfaatan pun akan makin luas.
“Sekarang tinggal peran kita sebagai guru dan kepala sekolah untuk meyakinkan bahwa tidak selamanya buruk menggunakan teknologi untuk menunjang pembelajaran,” bebernya.
Sementara itu, Duta Teknologi lainnya, Maria Gloria Gorety pun menyampaikan hal serupa. Yang ia lihat saat ini para guru, khususnya yang berada di wilayah NTT, mulai terpantik untuk melibatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.
“Dan tentu ini sangat baik jika kita bicara tentang kemajuan pendidikan di Indonesia. Sekarang tinggal secara bersama kita menghadirkan infrastruktur yang menujang penggunaan teknologi tersebut,” imbuhnya.