Jakarta, Gatra.com - Eks Korspri Kadiv Propam Polri Chuck Putranto mengungkapkan kronologi saat Ferdy Sambo memintanya untuk menyalin rekaman dari DVR CCTV yang memperlihatkan kondisi rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, sebelum terjadinya peristiwa penembakan.
Menurut Chuck, saat itu Ferdy Sambo memerintahkannya untuk mengambil balik video rekaman yang telah ia serahkan ke pihak Polres Metro Jakarta Selatan, pada Minggu (10/7), atau satu hari sebelum Sambo memanggilnya untuk menghadap ke ruangannya. Sambo pun memintanya untuk menyalin serta menyimpan salinan dari rekaman tersebut.
"Beliau tanyakan, 'Di mana DVR CCTV?'. Kemudian, saya sampaikan, 'DVR CCTV yang mana, Jenderal?'. (Sambo bilang), 'DVR CCTV di sekitar rumah'. (Saya jawab), 'Siap, saya sudah serahkan ke Polres Jakarta Selatan'. Terus, beliau sudah (dengan) nada tinggi, beliau tanya, 'Perintah siapa untuk diserahkan ke Polres Jakarta Selatan?'. Saya hanya menjawab, 'Siap'," jelas Chuck, dalam sidang pemeriksaan, di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11).
Ferdy Sambo pun kemudian memerintahkan Chuck untuk mengambil kembali CCTV tersebut. Perintah itu pun membuat Chuck kebingungan, sehingga ia pun bertanya kepada Ferdy Sambo untuk memastikan boleh atau tidaknya rekaman tersebut dilihat dan disalin. Namun, Sambo memintanya untuk tidak terlalu banyak bertanya.
"(Sambo bilang), 'Jangan banyak tanya kamu, lakukan saja kalau ada apa-apa, saya yang bertanggung jawab'. Kemudian beliau sampaikan, 'kalau penyidik tanya baru serahkan'," ujarnya.
Chuck mengatakan, ia akhirnya mengambil DVR CCTV tersebut dari penyidik, yang tidak ia kenali namanya. Menurutnya, penyidik itu juga tak mempertanyakan apa pun terkait pengambilan kembali DVR CCTV itu, dan menyerahkannya begitu saja pada Chuck.
Ia kemudian meletakkan DVR CCTV itu di dalam mobil. Ia mengaku tak berani melakukan pembongkaran isi DVR karena tidak mengerti dengan tata cara pembongkaran tersebut. Ia pun menyerahkan DVR tersebut kepada Eks PS Kasubag Riksa Baggak Etika Biro Watprof Baiquni Wibowo.
Chuck juga menyatakan, setelah terjadinya penembakan, ia sebenarnya sempat mengusulkan kepada Ferdy Sambo untuk membongkar isi rekaman dari salah satu kamera CCTV di tempat kejadian peristiwa (TKP) yang mengarah ke ruang makan. Namun, saat itu, Sambo menyebut CCTV itu sudah rusak.
"Saya bilang, 'Ini bagus untuk membuktikan peristiwa itu'. Kemudian, saya disampaikan, oleh Pak Ferdy Sambo (dijawab), bahwa 'Itu sudah rusak, enggak usah ditanya lagi'. Akhirnya, saya, karena beliau dengan nada yang tinggi, saya langsung keluar," jelasnya.