Home Politik The Jokowi Center: Jangan Musuhi 'Rambut Putih' dan Kambing Hitamkan Relawan

The Jokowi Center: Jangan Musuhi 'Rambut Putih' dan Kambing Hitamkan Relawan

Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif The Jokowi Center, Teuku Neta Firdaus, angkat bicara soal kode Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai ciri-ciri calon pemimpin berambut putih yang bisa dipilih pada Pemilu 2024.

Teuku Neta di Jakarta, Senin (28/11), mengatakan, pernyataan Jokowi dalam acara silaturahmi relawan Jokowi bertajuk “Gerakan Nusantara Bersatu” di Gelora Bung Karno (GBK) pada akhir pekan kemarin, membuat gerah sejumlah pihak.

Baca Juga: Calon Pemimpin 2024, Jokowi: Berambut Putih

“Pernyataan kontraproduktif terhadap kegiatan pada Sabtu lalu itu mungkin karena 'kode keras' Pak Jokowi yang menyebutkan ciri-ciri kepemimpinan merakyat itu di antaranya berambut putih,” katanya.

Menurut Teuku Neta, pernyataan bernada emosi dari petinggi PDIP mungkin terjadi karena sosok rambut putih belum mendapat restu dan kelakar Pak Jokowi dianggap tidak sesuai dengan harapan partai banteng moncong putih.

“Padahal yang menyebut rambut putih dan berambut putih keduanya kader hebat PDIP. Kecaman dari beberapa pihak menjadikan relawan Jokowi seperti kambing hitam,” ujarnya.

Tuduhan saling menyalahkan dan merendahkan, lanjut Teuku Neta, harusnya tidak perlu terjadi serta tidak boleh mendiskreditkan siapapun, jangan pilih-kasih terhadap relawan, serta ada anak tiri-anak kandung.

“Harusnya kalau ada yang keliru dikonfirmasi dan diarahkan, tidak perlu mengumbar ke publik,” ujarnya.

Setelah pilpres berlalu, kata Teuku Neta, kenapa kegiatan silaturahmi semacam itu diharamkan. Terlebih, sebelumnya Jokowi pun hadir dalam beberapa kegiatan relawan dan tidak ada suara sumbang dari PDIP.

“Dari judul kegiatan saja maknanya sangat mulia, 'Gerakan Nusantara Bersatu', di sela kegiatan ada penyerahan bantuan untuk korban bencana [gempa] Cianjur,” katanya.

Teuku Neta meyakini bahwa tidak ada rapat tertutup yang membahas permintaan jabatan atau bagi-bagi proyek dalam kegiatan tersebut, baik sebelum acara maupun setelahnya. “Sudah tua jangan terlalu suuzan,” katanya.

Ia berpandangan bahwa tidak perlu menyebut Jokowi dijebak dan dipaksa hadir sehingga seolah-olah kehadirannya karena ada todongan atau panitia acara nangis-nangis meminta Jokowi hadir.

Baca Juga: Ganjar Relakan Rambut Putih Ciri Khasnya Dicukur Gundul Demi Empati Penyintas Kanker

“Yang diundang dan yang hadir sama-sama senang dengan kesuksesan acara tersebut, tidak ada jebakan, dipastikan acara tersebut tidak menganggu apalagi menurunkan kewibawaan Presiden Jokowi,” katanya.

Relawan pernah berjuang, bersungguh-sungguh berkerja, tanpa lelah untuk kemenangan di Pilgub DKI serta Pilpres 2014 dan 2019. “Relawan tetap setia sampai saat ini, harusnya diapresiasi, bukan memusuhi relawan dan 'rambut putih',” katanya.

292