Doha, Gatra.com - FIFA membuka proses penyelidikan terhadap asosiasi sepak bola Serbia, setelah sebuah bendera yang menunjukkan Kosovo sebagai bagian dari negara mereka, diduga digantung di ruang ganti ketika mereka akan menghadapi Brasil di Piala Dunia.
Federasi sepakbola dunia itu mengatakan pada hari Sabtu bahwa gambar bendera dengan pesan "kami tidak menyerah" dalam bahasa Serbia itu menjadi viral di media sosial, saat dibagikan oleh Hajrulla Ceku, Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kosovo.
"Gambar memalukan dari ruang ganti Serbia, menampilkan pesan kebencian, xenofobia, dan genosida terhadap Kosovo, sambil mengeksploitasi platform Piala Dunia FIFA," kata Ceku di Twitter, dikutip Reuters, Sabtu (26/11).
“Kami mengharapkan tindakan nyata dari FIFA mengingat Federasi Sepak Bola Kosovo (FFK) adalah anggota penuh FIFA dan UEFA,” tambahnya.
Kosovo menjadi anggota UEFA dan FIFA pada 2016, delapan tahun setelah negara itu mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia, yang menentang langkah tersebut.
"Komite Disiplin FIFA telah membuka proses terhadap Asosiasi Sepak Bola Serbia karena bendera yang dipajang di ruang ganti mereka pada pertandingan Brasil vs Serbia," katanya dalam sebuah pernyataan.
“Sidang dibuka berdasarkan pasal 11 Kode Disiplin FIFA dan pasal 4 Peraturan Piala Dunia FIFA 2022.”
FFK mengatakan sangat mengutuk "tindakan agresif" terhadap negara tersebut.
“Piala Dunia adalah acara kegembiraan dan persatuan dan harus mengirimkan pesan harapan dan perdamaian, bukan pesan kebencian. Kami menyerukan FIFA untuk mengambil tindakan terhadap tindakan tersebut,” kata mereka.
Serbia, yang kalah 2-0 dari Brasil, selanjutnya akan bermain melawan Kamerun pada Senin. Federasi sepak bola mereka (FSS) tidak menanggapi ketika dimintai komentar.