Palembang, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Palembang menyalurkan paket gizi yang diberikan kepada 14 anak stunting dan satu ibu hamil untuk menanggulangi percepatan kasus stunting di Kecamatan Sebrang Ulu II, Palembang pada Kamis (24/11).
Menurut data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, Kecamatan Sebrang Ulu II memiliki angka tertinggi untuk angka kasus stunting di Kota Palembang.
Ketua Baznas Kota Palembang, Firdaus Ridwan Nawawi, menyebut bahwa kasus stunting di Seberang Ulu II sebanyak 120 anak.
"Kemarin ada 120 anak, sekarang tinggal 39 anak. Kita fokuskan dulu ke-14 anak dan satu ibu hamil. Kita kasih paket stunting dan makanan setiap harinya," kata dia.
Paket tersebut berupa racikan makanan yang telah melewati proses pengawasan dan dibuat oleh ahli gizi di Puskesmas Taman Bacaan.
"Paket gizi yang memang ada ahli gizi yang memberikan makanan yang bergizi, tadi dikasih sembako untuk orang tuanya. Dari posyandu setiap hari memberikan makanan di sekitaran tempat mereka tinggal," tuturnya.
Ia mengonfirmasi jika saluran zakat tersebut diberikan oleh Perumda Tirta Musi kemudian dialokasikan untuk penyaluran makanan untuk anak-anak stunting yang dikelola oleh Baznas.
"Baznas Kota Palembang menyalurkan dana zakat dari Perumda Tirta Musi, sehingga Baznas membantu untuk memfasilitasi peyalurannya ke program stunting bekerja sama dengan Forum Kader Posyandu (FKP) dan Ahli Gizi," bebernya.
Ridwan mengatakan, FKP melaksanakan amanah yang diberikan oleh Perumda Tirta Musi melalui Baznas. Zakat tersebut berupa makanan yang dibuat oleh Ahli Gizi untuk anak-anak stunting.
"FKP inilah yang akan melaksanakan kegiatan ini untuk anak-anak stunting, FKP juga yang memberi makannya setiap hari untuk anak-anak stunting dan dananya dari Baznas," lanjutnya.
Baznas Kota Palembang baru pertama kali melaksanakan giat kesehatan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
"Kemarin juga Baznas bekerja sama menandatagani MoU dengan Dinkes Kota Palembang untuk pencegahan TBC (Paru-Paru), dan penyakit menular lainnya.
Baznas hadir pada program Pemerintah melalui Dinkes, tidak hanya stunting dan juga untuk orang-orang miskin yang kena penyakit yang disebutkan tadi," ungkapnya.
Direktur Perumda Tirta Musi, Andi Wijaya mengatakan, zakat tersebut dilakukan atas ketentuan perusahaan melalui zakat profesi.
"Zakat tersebut diambil dari semua karyawan dari gaji pokok sebesar 2,5 persen. Zakat tersebut terkumpul sekitar Rp75 juta, dan ini dialokasikan ke program tersebut selama tiga bulan," katanya.
Tak hanya itu, ia menjelaskan, sanitasi dan air minum memengaruhi stunting sebesar 33 persen. "Makanya, saat ini kan kita akan memasuki Indonesia emas pada 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, generasi emas, supaya jadi harapan," katanya.