Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, Suharyanto, mengatakan terdapat penambahan korban jiwa menjadi 310 korban jiwa yang semula terdapat 272 korban jiwa.
Jenazah tersebut merupakan bagian dari warga yang sempat dilaporkan hilang pada Kamis lalu (24/11).
"Dari hasil operasi tim SAR gabungan mendapatkan sebanyak 17 orang jadi yang meninggal sampai saat ini menjadi 310 orang," ucap Suharyanto pada konferensi pers secara live melalui YouTube, Jakarta, Jumat (25/11).
Kemudian, untuk korban yang hilang dalam peristiwa gempa bumi tersebut sebanyak 24 orang hilang dan identitasnya sudah jelas.
"Dan yang masih belum ditemukan ada 24 orang. Ini masih dicari terus tetapi 24 orang ini sudah jelas identitasnya," tambahnya.
Suharyanto melanjutkan bahwa pada kerusakan rumah warga Cianjur tidak terlalu banyak yang bergeser namun belum bisa dipastikan secara spesifik dalam pengkategorian mana rumah dengan kerusakan ringan, sedang dan berat.
"Tidak bisa langsung pasti angkanya, ya, karena ada assesmen mana yang termasuk rumah yang rusak ringan dan mana yang termasuk rumah rusaknya sedang. Ini yang masih dilakukan oleh tim yang bekerja di lapangan baik dari Kementerian PUPR, Kementerian dari pemerintah daerah maupun unsur perguruan tinggi, BNPB, BPPBD masih bergerak terus," lanjut Suharyanto.
Kepala BNPB juga menyebut selain ada penambahan untuk rumah yang rusak juga terdapat beberapa bangunan publik yang rusak diantaranya gedung sekolah, tempat ibadah, gedung perkantoran dan fasilitas kesehatan.
"Ada penambahan yang rusak ada 363 sekolah dan tempat ibadah ada 144. Kemudian ada fasilitas kesehatan (faskes) ada 3 dan gedung kantor ada 16," tutupnya.