Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) kompeten menjadi bagian investasi pengembangan industri.
"Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut," katanya di Jakarta, Jumat (25/11).
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk menyediakan tenaga kerja industri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi industri. Hal ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperkuat sektor industri di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yakni penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis teknologi. Program ini sebagai salah satu strategi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja industri di era digitalisasi industri 4.0.
Di akhir November 2022 ini, BPSDMI menggelar Industrial Vocational Week (IVW) 2022. Acara ini dalam rangka mensosialisasikan kegiatan pengembangan SDM Industri melalui program vokasi industri.
Penyelenggaraan kegiatan ini telah melibatkan 144 perusahaan industri, 127 peserta dari KADIN, KADINDA, dan para mitra. Selain itu, sebanyak 947 dari SMK dan politeknik juga hadir secara offline, online, dan hybrid dengan total sebanyak 1730 peserta.
Kepala BPSDMI, Arus Gunawan menyampaikan bahwa keberhasilan program pendidikan dan pelatihan vokasi karena terjalinnya kemitraan antara lembaga pendidikan dan pelatihan dengan industri. Kemitraan ini mengurangi permasalahan mismatch supply dan demand penyediaan SDM industri.
"BPSDMI Kemenperin telah menyelenggarakan program-program memiliki best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri. Sehingga mismatch supply dan demand di unit pendidikan dan pelatihan industri tidak terjadi," jelasnya.
Berdasarkan data proyeksi Kementerian Perindustrian, kebutuhan SDM industri setiap tahunnya kini mencapai 682.000 orang, sedangkan jumlah tenaga kerja yang tersedia masih sangat sedikit.
Diketahui, dalam rangkaian acara ini, diluncurkan juga Industrial Vocational Year (IVY) 2023. Kemenperin juga menganugerahkan tiga penghargaan, meliputi Sarana Penelitian Industri Terapan (SPIRIT) dan Assessment TVET 4.0 bagi unit pendidikan Kemenperin, serta Best Practice Pengembangan Vokasi Indonesia bagi mitra industri.
Serangkaian kegiatan yang dilakukan ini merupakan hasil kolaborasi BPSDMI Kemenperin dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, KADIN Indonesia, TVET System Reform (TSR) GIZ, S4C Swisscontact, Prospera, dan Axioo.