Jakarta, Gatra.com - Mabes Polri masih terus menyelidiki kejadian korsleting yang terjadi di salah satu ruangan di Mabes Polri. Sejauh ini pemeriksaan sudah mengarah pada salah dua orang teknisi uninterruptible power supply (UPS) di ruang server gedung Baintelkam Polri. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap dua teknisi tersebut.
"Pasti kita periksa, tetap sesuai aturan diperiksa kenapa itu bisa terjadi," ujar Kepala Yanma Mabes Polri Kombes Yudi Sulistiyanto di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/11).
Yudi belum bisa menyimpulkan apakah kesalahan ada pada dua teknisi tersebut atau tidak. Namun adanya asap tebal yang muncul saat mereka tengah memindahkan alat masih akan ditelusuri penyebabnya.
Baca Juga: Bukan Kebakaran Api, Polri Sebut Kepulan Asap di Gedung Baintelkam Gegara Korsleting Listrik
"Ya itulah mungkin (dia salah) kita nggak tahu ya. Soalnya, itu kejadian pada saat teknisi lagi memindahkan sehingga ada korsleting yang menimbulkan asap sehingga seolah-olah terjadi kebakaran," ucapnya.
Dua orang teknisi tersebut berasal dari vendor Baintelkam Mabes Polri. Yudi belum membeberkan terkait rencana pemeriksaan kedua teknisi tersebut.
Sebelumnya, salah satu ruangan di gedung Baintelkam Mabes Polri sempat diselimuti asap, Kamis tadi malam. Ruangan tersebut menjadi tempat penyimpanan sejumlah server penting di Mabes Polri.
"Jadi terkait masalah kejadian semalam yang terjadi di lantai 1 Intelkam itu adalah bukan kebakaran. Jadi korsleting listrik yang terjadi di salah satu ruang tempat penyimpanan server Baintelkam," ujar Yudi.
Dia mengatakan, pada saat korsleting tersebut, kantor dalam keadaan kosong. Dia menyebut gedung Baintelkam Mabes Polri juga akan dibongkar untuk direnovasi pada 2023.
"Jadi masih ada sisa alat-alat yang ingin dipindahkan oleh maintenance. Posisinya ada kesalahan sehingga terjadi korsleting yang menimbulkan asap," jelasnya.