Purworejo, Gatra.com – Korban dugaan penipuan yang dilakukan oleh oknum anggota Persit, DR, semakin banyak yang berani bicara. Satu korban bernama Wagino (65), Warga Desa Golok, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendatangi Kantor LSM Tamperak, Kamis malam (23/11/2022).
Pensiunan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Purworejo itu harus menderita puluhan juta akibat ulah DR. Tak hanya SK pensiun yang diganyang oleh DR, tapi emas, traktor juga sawah pun digadaikan oleh isteri anggota TNI AD berpangkat Serda ini.
Baca Juga: Korban Penipuan DR Bertambah, Tiga Nenek Harus Mengangsur di Bank hingga 2032
"Sebelumnya saya tidak kenal sama Bu DR, tiba-tiba dia datang ke rumah saya, katanya habis dari Desa Dewi, lalu mampir," ujarnya.
DR mengetahui bahwa Wagino adalah pensiunan mungkin dari orang Desa Dewi. "Awalnya baik, terus saya ditawari mau dicairkan [pinjaman]. Katanya, nanti saya 'kipas-kipas' [santai] di rumah tiap bulan dapat [untung] Rp2,5 juta. Tapi sampai sekarang Rp5 saja tidak pernah ngasih janji keuntungan," katanya.
Yang menambah Wagino kesal, DR juga meminta perhiasan emas berupa kalung seharga Rp1.253.500 dan gelang seharga Rp6 095.000 milik isterinya. DR juga memintanya untuk menggadaikan traktor Rp10 juta dan sertifikat tanah Rp10 juta.
DR hanya memberikan uang Rp5 juta untuk menebus traktor, sedangkan sertifikat tanah, Wagino menebusnya dari hasil menjual kambing.
"Sekarang kambing saya habis. Pernah juga anak saya mengirim uang bulanan, diminta juga sama DR. Pernah jual kambing, uangnya dipakai juga waktu kami cari 'orang pintar' ke Jember, Jatim," papar Wagino yang kini sangat menyesal.
Karena merasa dirugikan, Gino telah berusaha menagih ke rumah DR, bahkan mendatangi tempat kerja suami DR di Kebumen. Hasilnya, suami DR, Serda HS, membuat pernyataan bermeterai akan membayar uang milik Wagino yang dipakai isterinya, namun hingga kini tak ada realisasi.
"Kalau saya nagih tiap bulan paling dikasih Rp500 ribu, tiap bulan kayak orang ngemis ke rumah DR, semua pemberian uang dicatat sama isteri saya," katanya.
Wagono mengungkapkan, kerap dimarahi oleh DR dan ibunya kalau mendatangi rumahnya. Itu membuatnya tambah jengkel. "Kami hanya ingin SK kembali, syukur-syukur uang kami dikembalikan. Soal keuntungan yang dijanjikan, kami sudah tidak memikirkannya."
Dari rincian yang dibawa, sebelum menggadaikan SK pensiunnya di Mandiri Taspen (Mantap), ia menjaminkannya di BTPN. Kemudian atas rayuan DR, pindah ke Mantap dengan jumlah utang Rp159.254.000. Sebanyak Rp100 juta digunakan untuk melunasi kredit di BTPN, sisanya diberikan kepada DR yang ikut mengantar ke Mantap waktu pencairan.
Hingga saat ini, Mandiri Taspen dan marketing Mantap berinisial BC tidak mau memberikan klarifikasi mengenai banyaknya korban dugaan penipuan oknum anggota Persit yang menyeret nama mereka.