Kuala Lumpur, Gatra.com - Ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim akhirnya dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia pada Kamis (24/11).
Penunjukannya dikonfirmasi oleh Istana Negara sesaat setelah makan siang, menyusul ketidakpastian politik selama beberapa hari karena pemilihan Sabtu lalu yang gagal menghasilkan pemenang yang jelas.
Dalam pernyataan istana yang mengukuhkan Anwar sebagai pemimpin Malaysia berikutnya, raja menasihati Anwar dan pemerintahan baru untuk menunjukkan "kerendahan hati dan kebijaksanaan".
Baca Juga: Anwar Ibrahim akan Dilantik Perdana Menteri Baru Malaysia
“Faktanya adalah rakyat biasa tidak boleh dibebani dengan gejolak politik yang tiada henti ketika negara membutuhkan pemerintahan yang stabil untuk meningkatkan lanskap ekonomi dan pembangunan negara,” bunyi pernyataan itu.
Pernyataan tersebut juga mengingatkan kepada Anggota DPR terpilih untuk menunjukkan keutamaan, komitmen yang tinggi serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Yang Mulia ingin mengingatkan semua orang bahwa mereka yang menang tidak memenangkan segalanya dan mereka yang kalah tidak kehilangan segalanya," ujarnya.
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim Dipanggil Polisi
Menurut pernyataan tersebut, raja mengatakan bahwa dia setuju dengan sesama penguasa bahwa pemerintahan yang stabil harus dibentuk sesegera mungkin, setelah pemilihan umum melalui proses yang tepat dan hati-hati.
Ini terjadi setelah pertemuan khusus di antara para penguasa tentang kebuntuan politik pada Kamis pagi, dengan raja menyatakan bahwa dia ingin meminta pandangan dari para penguasa Melayu lainnya.
Adapun mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin menegaskan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas dari mereka yang terpilih untuk memimpin pemerintahan Malaysia.
Ketua Perikatan Nasional (PN) itu juga meminta pemimpin Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim membuktikan bahwa dia memiliki dukungan yang dibutuhkan untuk menjadi perdana menteri.
Baca Juga: Klaim Didukung Parlemen, Polisi akan Panggil Anwar Ibrahim
“Demi kepercayaan rakyat terhadap keabsahan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri, seharusnya dia membuktikan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen,” katanya.
“Ini harus dibuktikan melalui proses yang telah ditetapkan oleh Ketua DPR dalam surat tertanggal 22 November, yakni dengan menyerahkan Statuta mayoritas anggota parlemen,” kata Muhyiddin dalam jumpa pers yang digelar kurang dari satu jam, sebelum Anwar dilantik sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia.