Jakarta, Gatra.com - Terdakwa perintangan penyidikan (obstruction of justice) kasus pembunuhan Brigadir J, Irfan Widyanto, membantah keterangan Ketua RT di Kompleks Polri Duren Tiga, Seno Soekarto, dalam berita acara pemeriksaan (BAP)-nya.
Irfan mengaku keberatan dengan keterangan Seno yang menyatakan bahwa DVR CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, telah diganti oleh orang yang tidak dikenal. Pernyataan itu diterangkan Seno, sebagaimana ia mengetahui fakta penggantian CCTV itu dari kedua satpam kompleks.
Baca Juga: Ketua RT Duren Tiga: Penggantian DVR CCTV Dilakukan Tanpa Izin
"Keberatan saya bahwa keterangan dari Pak RT ini menyatakan bahwa CCTV diganti oleh orang tak dikenal," ujar Irfan, saat memberikan tanggapan di akhir persidangannya, Kamis (24/11).
Irfan mengklaim, ia sudah memberikan sejumlah identitas kepada satpam yang bertugas pada Sabtu (9/7/2022), yakni Abdul Zapar. Bahkan, ia juga meninggalkan nomor teleponnya kepada Abdul Zapar.
"Saya meninggalkan nama, pangkat, serta nomor telepon," tutur Irfan.
Tak hanya itu, ia bahkan juga mengaku berasal dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Dengan kata lain, ia menepis keterangan Seno dalam BAP yang menyebut pihak pengganti CCTV tersebut hanya memberi tahu satpam mengenai identitas mereka sebagai anggota Polri.
"Siap, [saya menyatakan] dari Bareskrim," kata Irfan.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan BAP dari Seno Soekarto yang tidak hadir dalam persidangan hari ini karena sakit.
Dalam BAP tersebut, Seno mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui adanya penggantian CCTV itu pada Senin (11/7/2022), setelah mengonfirmasikan berita di media massa mengenai adanya peristiwa tembak-menembak yang terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: Hendra Kurniawan dan Agus Ajukan Keberatan soal Keterangan RT Kompleks Ferdy Sambo
Menurutnya, saat itu, kedua satpam kompleks, yakni Marjuki dan Zapar, mendatangi kediamannya, untuk menjelaskan bahwa pada Sabtu (9/7/2022), ada sekitar 3-5 orang yang datang ke pos satpam Kompleks Polri Duren Tiga untuk melakukan penggantian CCTV. Mereka pun mengaku sebagai anggota Polri.
Seno juga menjelaskan bahwa tidak ada izin yang disampaikan kepadanya terkait penggantian CCTV tersebut. Oleh karena itu, ia juga menegaskan bahwa hal itu baru diketahuinya beberapa hari setelah peristiwa penggantian itu terlaksana.