Padang, Gatra.com- Kabar duka yang mengoyak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya, menyisakan luka bagi masyarakat Tanah Air. Terlebih bagi masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) yang banyak merantau ke Pulau Jawa.
Betapa tidak, data sementara hingga saat ini korban yang meninggal akibat gempa 5,6 magnitudo di Cianjur sudah mencapai 271 orang. Lalu korban yang belum ditemukan 40 orang, 2.043 luka-luka, 61.908 orang mengungsi, serta 6.570 rumah rusak berat, 2.071 rusak sedang, dan 12.641 rusak ringan.
Dari data itu, Pemprov Sumbar masih buntu informasi dan belum mengetahui jumlah perantau Minang yang jadi korban. "Ya, belum. Kita belum tahu, karena masih didata," jawab Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat ditanya, Rabu (23/11) malam.
Dia menyebut, data perantau asal Sumbar ini nantinya akan dikomunikasikan dengan pengurus Ikatan Keluarga Minang (IKM), baik yang di ranah maupun rantau. Pernyataan ini juga pernah diungkapkannya pada malam pascagempa di Cianjur, namun hingga kini data itu tak kunjung ada.
"Terkait perantau, BPBD akan komunikasi denngan BPBD di Cianjur. Jadi kita tunggu informasi ril dari IKM, atau organisasi masyarakat Minang di sana, dan pemerintah dari daerah sana," ujar Mahyeldi.
Sementara informasi yang dihimpun Gatra.com, Ketua IKM Ciranjang dan sekitarnya, Afrimal mengungkapkan ada 29 rumah perantau asal Sumbar yang rusak terdampak gempa di Cianjur. Rumah itu tersebar di Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cugenang, dan Kecamatan Cianjur.
Dari puluhan rumah yang rusak, diperkirakan berisi 200 jiwa. Data itu dari 5.000 jiwa jumlah perantau Minang di Cianjur. Kendati belum ada laporan yang meninggal dunia, namun rumah perantau dari Sumbar mayoritas banyak yang rusak, seperti retak bahkan ada yang hancur sebagian.
"Data terakhir yang dihimpun IKM, tidak ada korban jiwa dari perantau Minang. Namun mayoritas kini telah mengungsi ke posko yang disediakan," jelas Afirmal yang dikutip Gatra.com di Padang.
Sementara, data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pascagempa 5,6 magnitudo pada Senin, (21/11) lalu, ada sebanyak 162 gempa susulan. Magnitudo gempa susulan paling besar 4,2 dan yang paling kecil 1,2 magnitudo. Masyarakat setempat diimbau lebih waspada.