Jakarta, Gatra.com - Polling Institute telah merilis hasil survei terkait dengan pandangan publik terhadap digelarnya Kongres Luar Biasa oleh PSSI. Berdasarkan hasil survei dari Polling Institute mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) akan segera diadakan dan banyak dari responden yang menyetujuinya.
"Pada isu KLB itu mayoritas 62,5% itu setuju dengan KLB hanya 15,6% yang kurang atau tidak setuju dengan KLB," ucap Peneliti Polling Institute, Muhammad Akib pada diskusi bertajuk "Suksesi dan Kinerja PSSI: Persepsi dan Evaluasi Publik" melalui Zoom, Jakarta, Rabu (23/22).
Akib menambahkan meskipun banyak yang menyetujui KLB diadakan namun yang setuju pembekuan PSSI lebih sedikit sekitar 31,9%. Sementara yang kurang atau tidak setuju terdapat 52,5%.
"Jadi ini sekedar dugaan gitu ya. Publik memang menghendaki ada KLB. Tapi mereka tidak berharap bahwa kompetisi atau PSSI dibekukan yang berakibat pada absennya Liga Sepakbola. Mungkin mereka masih berharap kompetisi tetap berjalan," tambahnya.
Selain itu, Polling Institute juga memaparkan hasil simulasi nama calon-calon Ketua Umum PSSI yang baru. Hasilnya, mayoritas responden memilih Erick Thohir seabagai nama favorit sebagai ketua PSSI selanjutnya.
"Sebanyak 17,6% memilih Erick Thohir, kemudian 6% memilih Kaesang Pangarep. Terdapat 5,1% memilih Dede Yusuf, 4,5% memilih Mahfud MD, dan 3,7% memilih Iwan Bule. Di kelompok usia muda di bawah 25 tahun, Erick Thohir unggul sampai 12,5%. Begitupun juga dengan kelompok etnis yang mendapatkan dukungan cukup konsisten," lanjut Akib.
Akib menyimpulkan bahwa dari sekian nama yang terdapat pada simulasi tetap Erick Thohir yang dirasa cocok sebagai calon Ketua Umum PSSI sebab masyarakat telah melihat kinerja Erick yang pernah menjabat presiden klub F.C Inter Milan ke-21 serta memiliki klub sepakbola Amerika yakni D.C United.
"Menurut warga meskipun Erick Thohir bukan konstituen dalam Pemilihan Ketua PSSI, namun rekam jejak Erick Thohir di kancah sepakbola internasional kemungkinan besar yang mendorong warga menunjuk namanya," tutupnya.