Padang, Gatra.com - Angka kematian ibu (AKI) dan bayi di Sumatera Barat (Sumbar) mengkhawatirkan. Kejadiannya paling banyak saat sang ibu di masa nifas. Data tahun 2021, ditemukan sebanyak 193 ibu hamil meninggal dunia, dan sedangkan bayi yang meninggal jauh lebih tinggi, yakni 891 kasus. Angka ini bahkan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pernyataan itu bahkan pernah disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam sambutannya, Senin (21/11) malam pada kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Sumbar Tahun 2022.
"Jadi permasalahan kesehatan ibu dan anak di Sumatera Barat ini perlu dapat menjadi perhatian serius kita bersama," kata Mahyeldi waktu itu.
Baca Juga: Bandingkan Angka Kematian Bayi RI dengan Singapura, Menkes: Sangat Menyedihkan
Dari penjelasannya, kasus kematian ibu terbanyak saat masa nifas yang menyentuh angka 49,2 persen, dan saat kehamilan 28,8 persen. Lalu 22,5 persen terjadi saat persalinan, 70,2 persen kematian terjadi di rumah sakit.
Menurut Mahyeldi, tingginya AKI di daerah Sumbar disebabkan banyak faktor. Salah satunya, lambatnya mendapat pelayanan dari sektor kesehatan. Maka faktor-faktor mesti dipecahkan dan dicarikan sulosi bersama.
"Karena itu, dalam raker ini semua permasalahan kesehatan di Sumbar akan dibahas dan dicarikan jalan keluarnya," ujar Mahyeldi.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar menyampaikan 6 transformasi sistem kesehatan yang memperioritas program promotif dan preventif di seluruh kehidupan masyarakat, termasuk di Sumbar.
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Tingkat Vaksin Polio pada Anak
Dikatakan, transformasi ini telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI, di antaranya layanan primer, layanan rujukan, sistem kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
"Transformasi ini bisa menangani kasus-kasus kesehatan di Sumbar, termasuk menekan angka AKI dan anak," sebut Lila usai pembukaan Rakerkesda Sumbar yang dihadiri 1.386 peserta malam itu.
Lebih lanjut, Lila berharap transformasi yang ditetapkan Kemenkes RI ini harus didukung partisipasi seluruh kompinen. Mulai dari pemerintan, swasta, organisasi profesi, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, perguruan tinggi, dan masyarakat itu sendiri.
Diketahui, kegiatan Rakerkesda Sumbar 2022 yang bertemakan "Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Sampai ke Pelosok Negeri", ini turut dihadiri kepala puskesmas, kadis kesehatan kabupaten/kota, wali nagari, dan unsur lainnya.