Denpasar,Gatra.com-Yayasan WWF Indonesia melalui Program Seafood Savers berkolaborasi dengan IAMBEU Mina Utama memperkenalkan seafood ramah lingkungan lewat promosi ‘Belanjar 100 ribu, Gratis 1 Steak Ikan.
Bertempat di ritel IAMBEU, Jalan Bypass Ngurah Rai, Bali promosi ini berlangsung selama 18-27 November 2022 mengambil momen Hari Ikan Nasional, dan kampanye Gemarikan yang digaungkan DIrektorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Seafood sendiri masuk dalam menu kuliner favorit di Indonesia. Utamanya bagi konsumen yang gemar berwisata bahari. Data KKP pada 2021 menunjukkan, konsumsi seafood Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, angka konsumsinya tembus 55,37 kg per kapita. Meningkat 1,48% dari tahun sebelumnya.
Tren peningkatan konsumsi rasanya masih akan terus terjadi seiring bertambahnya penduduk. Demi menjaga tren ini, prakrik perbaikan perikanan dan budidaya harus dilakukan agar sumber daya perikanan dan habitat laut tetap terjaga.
Survei konsumen yang dilakukan Marine Stewardship Council pada 2021 lalu menyatakan 71% konsumen seafodd dunia menginginkan produk perikanan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini merupakan bukti bahwa kesadartahuan konsumen terhadap penangkapan ikan berlebih dan dampaknya terhadap ekosistem laut telah terbangun. Namun, konsumen seafood di Indonesia masih sulit mendapatkan produk seafood yang ramah lingkungan, dikarenakan tidak semua produk memiliki informasi terkait sumbernya.
Melalui kampanye dengan tema “Bukan Pasar Ikan Biasa”, Seafood Savers memperkenalkan kepada konsumen kriteria seafood yang ramah lingkungan dengan menggunakan aplikasi Panduan Konsumen Seafood Advisor (https://linktr.ee/SeafoodSavers). Konsumen dianjurkan memilih seafood berdasarkan kategori warna yakni hijau yang merupakan pilihan terbaik, kuning berarti pertimbangkan, dan merah yang berarti hindar. Konsumen juga diharapkan memilih seafood yang sumbernya jelas, dan telah melakukan praktik perbaikan perikanan tangkap maupun budidaya, hal tersebut dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada penjua
“Melalui program Seafood Savers, kami ingin menunjukan kepada ritel bahwa konsumen Indonesia juga mampu membeli produk yang ramah lingkungan, ritel juga perlu menjamin produk yang mereka jual adalah ramah lingkungan melalui transparansi ketertelusuran produk,” kata Dr Imam Musthofa, Direktur Program Kelautan dan Perikanan, Yayasan WWF Indonesia melalui rilis yang diterima Gatra pada Senin (21/11)
IAMBEU Mina Utama sendiri merupakan salah satu contoh unit pengolahan ikan sekaligus ritel yang menjual sebagian produk hasil dari program perbaikan budidaya dan perikanan tangkap yang bertanggung jawab di pasar domestik.
“Kami ingin konsumen di Indonesia merasakan produk seafood berkualitas tinggi dan terjamin ramah lingkungan,” ujar I Gusti Arya Eman Himawan, selaku Direktur Utama PT IAMBEU Mina Utama.
Sejak 2017, IAMBEU bergabung dalam Seafood Savers untuk memperbaiki praktik perikaan yang bertanggungjawab menuju sertifikasi ekolabel perikanan Aquaculture Stewardship Council dan Marine Stewardship Council.
Dimulai dengan perbaikan perikanan dari produk barramundi (kakap putih) dan kerapu cantang untuk budidaya, serta kakap merah untuk perikanan tangkap. Harapannya dapat menjadi jaminan bagi konsumen bahwa produk yang dijual adalah benar ramah lingkungan.
Nah, konsumen memiliki peran penting dalam ketersediaan produk seafood ramah lingkungan. Dengan adanya peningkatan transaksi pada seafood ramah lingkungan, konsumen dapat mendesak rantai penyedia seafood (ritel, unit pengolahan, produsen hingga skala kecil) untuk lebih banyak menyediakan produk yang ramah lingkungan. Mari mulai dari diri sendiri, untuk menjadi konsumen yang bijak demi laut yang lestari.