Jakarta, Gatra.com-Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita mengatakan gempa susulan terjadi sebanyak 25 kali setelah gempa bumi magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 25 kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 4 dan terkecil 1,8," ungkap Dwikorita dalam konferensi pers, Senin (21/11).
Baca juga: BMKG: Gempa Cianjur Akibat Pergerakan Sesar Cimandiri
Ia menyebutkan bahwa getaran gempa dirasakan di Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkas Bitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas 3 MMI (modified mercalli intensity). Selain itu, guncangan gempa juga dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Depok dan Rancaekek dengan skala intensitas 2-3 MMI.
Adapun BMKG, kata Dwikorita, sudah menerima laporan kerusakan bangunan akibat getaran gempa. Ia mengimbau agar masyarakat menunda kembali ke rumah apabila bangunan rumah tampak sudah terjadi kerusakan.
"Mohon masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa," ujarnya.
Baca juga: Gempa Bumi Cianjur Magnitudo 5,6 Rusak Bangunan di antaranya Ponpes
Sementara itu, Deputi bidang Geofisika BMK, Suko Prayitno menegaskan bahwa gempa bumi magnitudo 5,6 yang terjadi pada pukul 13.21 WIB yang berpusat di barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer ini merupakan gempa darat sehingga tidak menimbulkan potensi tsunami. Menurutnya dengan kekuatan gempa M5,6 sangat memungkinkan merusak bangunan, terutama bangunan yang rentan gempa.
"Tidak akan terjadi potensi tsunami di laut," imbuhnya.