Intan Jaya, Gatra.com- Kombatan yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), wilayah Pertahanan Komando Daerah VIII Intan Jaya menolak MoU Komnas HAM RI, Persatuan Gerakan untuk Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) di Jenewa 2022. Penolakan itu dikirim kepada Manajemen Markas Pusat Komando Nasiona pada 18/11.
Dalam pernyataannya mereka menolak tegas MoU Jeda Kemanusiaan sepihak, tanpa melibatkan aktor utama konflik perang di Papua. Mereka mengeluarkan pernyataan dalam bentuk video menggunakan bahasa ibu suku setempat.
Staf operasi Kodap VIII Intan Jaya Lewis Kogeya menyampaikan bahwa kami dari TPNPB Komando Daerah Pertahanan VIII Intan Jaya Ingin menyampaikan kepada pemimpin partai dan organisasi baru yang mengatasnamakan Papua Merdeka, yaitu seperti ULMWP, WPA, TWRP, MRP dan lainnya yang ingin dialog Jakarta-Papua.
"Kami TPNPB -OPM KODAP VIII Intan Jaya atas nama Rakyat Bangsa Papua dan juga atas nama TPNPB di 34 Komando Daerah Pertahanan di seluruh tanah Papua secara tegas menolak dialog Jakarta-Papua yang sedang dan akan di lakukan di Genewa Swiss," kata Kogeya.
Panglima KODAP VIII Intan Jaya Undius Kogeya menyatakan sikap tegas. "Kami TPNPB-OPM tidak diakui atau diabaikan, maka kami akan eksekusi mati orang-orang yang mengatasnamakan Papua untuk dialog Jakarta-Papua bersama KOMNAS HAM RI serta melakukan operasi besar-besaran di seluruh wilayah Papua yaitu Sorong sampai Merauke. Dan kami tidak main-main, tetapi kami akan lakukan hal itu," katanya.
"Tujuan kami berjuang bukan untuk minta Setengah Merdeka, bukan juga perdamaian antara Jakarta dan Papua, melainkan kami berjuang hanya untuk merdeka penuh di atas tanah kami, dan selamatkan kekayaan sumber daya alam kami untuk rakyat kami dan generasi kami West Papua," pungkasnya.