Jakarta, Gatra.com - Kementerian Kesehatan mempermudah adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri bekerja di tanah air unutk menambah jumlah dokter spesialis di rumah sakit.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, drg. Arianti Anaya menyebutkan kebutuhan dokter di Indonesia masih jauh dibandingkan apa yang sudah dipersyaratkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), di mana rasio dokter dengan penduduk sebesar 1:1.000.
“Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dokter, bagian dari langkah-langkah, transformasi kesehatan di pilar kelima, maka salah satu program yang akan kita lakukan adalah mempercepat program adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri untuk bisa berkarya di Indonesia,” kata Arianti dalam Press Conference: Indonesia Memanggil Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri dalam Program Adaptasi di Ruang Kaca Leimena Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (18/11).
Percepatan program adaptasi yang dilakukan Kemenkes ini bekerja sama dengan Kemendikbud di dalam Komite Adaptasi Bersama. Selain itu, ada pula Kolegium, KKI, pakar-pakar terkait yang terlibat dan perwakilan Asosiasi Dekan Fakultas Kedokteran Indonesia.
Payung hukum yang melindungi program percepatan adaptasi ini adalah Permenkes Nomor 14 Tahun 2022 tentang program adaptasi dokter spesialis WNI luar negeri.
“Per 2 November 2022, sudah terdapat 35 orang pemohon program adaptasi dokter spesialis yang berasal dari 9 jenis spesialisasi, yaitu spesialis anak, obgyn, penyakit dalam, bedah, anestesi, dermatologi fenerologi, bedah plastik, ortopedi dan mata,” sebutnya.
Negara asal 35 dokter-dokter WNI luar negeri yang akan kembali antara lain Jerman, Filipina, China, Malaysia, Nepal, Rusia, Jepang dan Ukraina. Paling banyak berasal dari Filipina dan China.