Home Gaya Hidup Ekonomi Membaik, Indonesia Disebut Masih Jadi Pasar Potensial Marketing Digital, Masa Sih?

Ekonomi Membaik, Indonesia Disebut Masih Jadi Pasar Potensial Marketing Digital, Masa Sih?

Jakarta, Gatra.com - Indonesia disebut memiliki perekonomian yang bertumbuh cukup tinggi dan dinamis ditambah laju pertumbuhan industri periklanan, terutama digital yang terus meningkat. Hal tersebut adalah bukti bahwa pada studi yang dilakukan oleh Statista pada Juni 2022, memproyeksikan belanja iklan digital di Indonesia mencapai total USD 2,28 miliar pada akhir tahun ini.

Untuk itu, CEO Entravision MediaDonuts, Pieter-Jan de Kroon, mengatakan bahwa perusahaannya terus melakukan pengembangan dan ekspansi yang kuat di Asia-Pasifik dan semakin dipercepat sejak diakuisisi oleh Entravision pada Juli 2021.

Untuk diketahui Entravision MediaDonuts, perusahaan teknologi advertising yang bekerja sama dengan perusahaan platform teknologi kelas dunia yaitu Twitter, TikTok, Spotify, Criteo, dan platform lainnya di Asia-Pasifik, siap melaju hingga pertumbuhan dan ekspansi jalur cepat pada tahun 2023.

“Terlepas dari latar belakang ekonomi yang sangat menantang, Q3 telah menjadi kuartal yang sangat baik yang diakhiri dengan pencapaian pertumbuhan tahun ke tahun (YoY) yang fenomenal,” ungkap de Kroon dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022).

“2022 akan menjadi tahun yang luar biasa bagi kami, dan Indonesia memainkan peran penting dalam kisah pertumbuhan ini,” tambahnya.

Jumlah tersebut, lanjut de Kroon, diperkirakan akan meningkat menjadi USD 2,55 miliar pada tahun 2023, mewakili peningkatan hampir 12% dari tahun ke tahun. Menurutnya, Indonesia terus menjadi salah satu pasar yang mendorong pembelanjaan iklan marketing dan pertumbuhan di kawasan ini.

"Advertiser Indonesia selalu terbuka untuk mempelajari platform periklanan baru sehingga advertiser akan lebih unggul dalam ranah kompetisi ini. Dan hal tersebut turut berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ini," bebernya.

Media Sosial disebut menyita sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengguna secara online dan karena itu juga sebagian besar investasi dilakukan oleh pengiklan. Entravision MediaDonuts diposisikan secara unik sebagai Exclusive Partnership Twitter di Thailand, Filipina, dan Vietnam, serta Tiktok Marketing Partner di Asia Tenggara.

Dengan semakin meluasnya bisnis, kemitraan baru, dan kapabilitas social commerce yang ada di Entravision MediaDonuts, sehingga kami dapat membantu keberhasilan advertiser di platform media sosial. Retail Media diharapkan tumbuh menjadi industri senilai USD 160 miliar pada tahun 2027.

Melalui kemitraan eksklusif dengan Criteo, platform data commerce media terbesar, Carousell Media Group, platform advertising recommerce nomor 1 di Asia Tenggara Raya; dan ShopBack, platform belanja dan hadiah terkemuka (cashback) di Asia-Pasifik, Entravision MediaDonuts secara unik membantu advertiser membangun strategi media ritel yang canggih dan mendorong pertumbuhan GMV.

“Kami melihat permintaan yang kuat dari advertiser untuk melakukan online advertising baik melalui marketplace maupun langsung ke konsumen,” kata de Kroon.

“Dengan kemampuan Social Commerce serta solusi Media Ritel, kami berada di posisi yang tepat untuk membantu pengiklan memanfaatkan teknologi baru dalam periklanan digital yang dirancang untuk mendorong outcome yang tinggi bagi brand," paparnya lagi.

Selain mendapatkan beberapa kontrak dari klien besar, Entravision MediaDonuts juga memperluas jangkauan teknologi digitalnya pada tahun 2022 di Bangladesh dan Kamboja, selain Singapura, Filipina, Thailand, India, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia.

“Kami sangat bersemangat untuk berekspansi ke pasar baru dan sangat yakin dengan prospek kami di Kamboja & Bangladesh. Pada tahun 2023, kami akan melanjutkan ekspansi geografis kami dengan pembukaan pasar baru di APAC,” tuturnya.

157