Jakarta, Gatra.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) meminta dukungan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) dalam pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi menyebut Perpadi secara nasional diperkirakan memiliki stok beras hingga 1,4 juta ton atau sebesar 22,1 persen dari total stok beras yang ada di masyarakat.
"Apabila dikerjasamakan dengan baik, jumlah ini bisa berkontribusi untuk meningkatkan CBP yang dikelola Bulog," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (18/11).
Ia menjabarkan, stok beras nasional tercatat sebesar 6,7 juta ton hingga akhir tahun ini tersebar di seluruh lini masyarakat. Sekitar 3,3 juta ton atau 50,5% stok beras ada di rumah tangga; 1,4 juta ton atau 22,1% di penggilingan; 800 ribu ton atau 11,9% di pedagang; 651 ribu ton atau 9,9% di Bulog; sekitar 333 ribu ton atau 5% di industri Horeka (hotel,restoran,catering); dan 37 ribu ton atau 0,6% di Pasar Induk Beras Cipinang.
Arief mengatakan tugas utama saat ini bagaimana memindahkan stok yang ada di penggilingan padi bisa masuk ke stok Bulog.
"Karena sebenarnya yang harus ditop-up itu stok di Bulog seharusnya 1,2 juta ton," ucapnya.
Kendati, Arief pun mengakui bahwa target untuk Bulog menyerap CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir tahun ini memang tidak mudah. Hal itu mengingat potensi panen di akhir tahun hanya berkisar 10-15% dari total angka panen nasional.
"Untuk memenuhi target ini, saya mendorong Perpadi dapat menjadi mitra pemerintah dalam penguatan stok beras nasional. Saya himbau, ini bukan lagi tentang keuntungan pribadi, namun merupakan wujud bakti kita kepada negara," kata Arief.
Adapun selain menggandeng Perpadi, Arief menjelaskan, NFA telah melakukan sejumlah langkah lainnya, diantaranya mendorong pengadaan beras Bulog dari wilayah Jawa Barat (Pantura), Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur bersama Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian, Satgas Pangan masing-masing provinsi dengan komitmen volume beras total 247.000 Ton dalam kurun waktu November-Desember 2022.