Home Ekonomi Bulog Jamin Stok Beras Aman 6 Bulan Kedepan, 500 Ribu Ton Ada di Luar Negeri

Bulog Jamin Stok Beras Aman 6 Bulan Kedepan, 500 Ribu Ton Ada di Luar Negeri

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengaku pihaknya telah menyiapkan 500 ribu ton beras komersil dari luar negeri untuk menutupi kekurangan stok di gudang Bulog saat ini. Adapun total stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini hanya sebanyak 625 ribu ton.

"Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis," ungkap Buwas dalam keterangannya, Jumat (18/11).

Melalui stok beras komersil di luar negeri, Buwas mengklaim pihaknya mampu memenuhi stok hingga 1,2 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri.

"Intinya untuk stok beras tidak ada masalah," ucapnya.

Ia pun menegaskan bahwa pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah atau cadangan beras pemerintah (CBP) berada dalam jumlah aman untuk enam bulan ke depan. Beras CBP yang ada, kata Buwas bisa segera digelontorkan kapanpun untuk operasi pasar setiap hari.

Sepanjang tahun ini, Buwas menyebut pihaknya telah menggelontorkan beras hampir 1 juta ton melalui kegiatan Operasi Pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Ia pun mengklaim instrumen KPSH terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.

"Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," ungkapnya.

Adapun Buwas mengakui saat ini harga beras di masyarakat mengalami kenaikan. Ia menyebut kenaikan harga itu dipicu oleh berbagai faktor eksternal dan internal mulai dari anomali cuaca, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.

Berdasarkan pantauan Gatra.com pada Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) per 17 November 2022 rata-rata nasional harga beras medium sebesar Rp10.900 per kilogram atau naik 4,8% dibandingkan harga pada 18 Juli 2022 sebesar RP10.400 per kilogram.

Adapun saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Perum Bulog, Tomi Wijaya mengatakan bahwa 500 ribu ton stok beras yang berada di luar negeri tersebut merupakan hasil kerja sama mancanegara yang telah dijalin Bulog.

"Bulog sudah punya hubungan tradisi kerjasama yang baik dengan negara-negara Asia untuk urusan beras," kata Tomi secara tertulis kepada Gatra.com, Jumat (18/11).

Sebelumnya, Buwas pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR-RI mengaku pihaknya pesimis dalam menyerap CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir tahun ini.

Ia pun memberi sinyal opsi importasi dengan alasan harga beras di tingkat petani, kata dia, sudah kepalang tinggi sekitar Rp10.500 - Rp11.000 per kilogram. Pemenuhan beras dari dalam negeri dikhawatirkan Buwas dapat memicu inflasi di masyarakat lebih tinggi. Selain itu, Buwas menyebut ketersediaan beras di lapangan memang cenderung terbatas di periode musim ini.

"Saya sudah sampaikan ke Badan Pangan Nasional bahwa kita harus cepat mengambil langkah alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini. Kalau kita mendatangkan dari luar itu juga harus secepat mungkin," ujar Buwas dikutip secara virtual, Rabu (16/11).

105