Bangkok, Gatra.com – Pasca pertemuan pengesahan Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali atau G20 Bali Leaders’ Declaration, pemerintah serius menguatkan kerja sama bilateral maupun multilateral dengan berbagai negara, salah satunya dengan ikut terlibat dalam forum kerja sama ekonomi kawasan Asia Pasifik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama rombongan Presiden Jokowi bertolak ke Bangkok menghadiri rangkaian acara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders’ Weeks di Thailand, pada 16-20 November 2022.
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga memimpin Delegasi Ri dalam acara APEC Ministerial Meeting (AMM), pada Kamis (17/11/2022).
Dalam sesi pembukaan AMM mengangkat topik “Balanced, Inclusive, and Sustainable Growth” dan secara khusus membahas inisiatif Bio-Circular Growth (BCG) Economy Model dalam rangka mendukung transisi ekonomi berkelanjutan di Ekonomi APEC.
Menko Airlangga menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif BCG dan mengajak Ekonomi APEC untuk berkolaborasi.
“Model ekonomi BCG sangat relevan dengan adanya berbagai tantangan di depan. Model ekonomi ini tidak hanya dapat mendukung kebutuhan ekonomi saat ini, tetapi juga mendukung keberlangsungan generasi masa depan kita,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11).
Airlangga pun mengusulkan dua prioritas yakni meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau, serta mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi.
Airlangga juga menyoroti besarnya kebutuhan investasi untuk melakukan transisi hijau, sehingga APEC perlu membentuk mekanisme pembiayaan untuk mendukung implementasinya di ekonomi anggota.
Di Indonesia membutuhkan sekitar US$ 322,8 miliar untuk mencapai target National Determined Contribution (NDC) tahun 2030, sehingga diperlukan mekanisme pembiayaan yang inovatif, termasuk dari sektor privat, komunitas internasional, atau bauran pembiayaan lainnya.
Terkait usulan dalam mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi, Airlangga menyebut bahwa ekonomi berkembang menghadapi keterbatasan kapasitas institusional dan kurangnya akses terhadap teknologi hijau.
Airlangga mengingatkan pentingnya APEC sebagai “incubator of ideas” untuk menggalang kerja sama konkret dalam mendukung pertukaran pengetahuan dan informasi serta kolaborasi riset untuk mendukung transisi hijau yang merata di antara ekonomi APEC.