Home Politik PKB Legowo Jika Cak Imin Hanya Jadi Cawapres

PKB Legowo Jika Cak Imin Hanya Jadi Cawapres

Jakarta, Gatra.com - Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq mengatakan, peluang memajukan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tetap terbuka. Hal ini berkaitan dengan koalisi bersama siapa yang nantinya akan dijalankan oleh PKB.

Meskipun begitu, Mamam menyebut bahwa PKB akan tetap menerima jika Muhaimin hanya mendapatkan posisi sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Apalagi, dengan rumor koalisi bersama Partai Gerindra, posisi Muhaimin akan lebih condong mendampingi Prabowo Subianto sebagai Cawapres. 

"Kalau ternyata positioning hanya di cawapres misalnya, kalau kita mengacu dengan Prabowo, itu tentu kita nggak apa-apa cawapres. Asal Pak Muhaimin," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (17/11) sore.

Meskipun begitu, Maman mengaku belum ada kesepakatan calon presiden (capres) dan cawapres dengan Gerindra melainkan baru sekadar kerja sama. Saat ini, bentukan koalisi masih belum 100% pasti dengan siapa sehingga masih banyak kemungkinan yang terbuka.

Sementara peluang terbentuknya koalisi antar partai Islam lainnya juga masih mungkin terjadi. Maman mengatakan bila skenario ini yang terjadi, maka Muhaimin berpeluang besar menjadi capres. 

"Di partai Islam itu kan PKB paling besar. Capresnya bisa Pak Muhaimin. Itu akan terus dinamis," katanya.

Maman mengatakan bahwa komunikasi dengan semua partai terus dilakukan. Menurutnya, kondisi saat ini masih cair dengan memperhatikan peluang masing-masing partai.

"NasDem yang sudah punya capres pun dia masih kebingungan dengan siapa (koalisi) karena demokrat dan PKS belum firm soal itu. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang juga (terbentuk) pun akan membuka diri karena KIB sampai hari ini belum ada capres dan cawapres. Jadi ini sangat cair," ucapnya.

Namun, ia menegaskan PKB masih memperjuangkan lewat konsolidasi politik dengan melakukan pendekatan ke semua pihak untuk mengusung Cak Imin - panggilan akrab Muhaimin - sebagai capres. Hal ini sesuai dengan amanat muktamar yang dijadikan landasan oleh PKB untuk memperjuangkan elektabilitas dan popularitas Muhaimin sebagai capres.

Penentuan capres-cawapres menurut Maman memerlukan isyarat dari berbagai pihak. Ia mengaku akan tetap bersabar sambil melihat komposisi mana yang terbaik.

"Jadi kita harus pahami, bahwa politik cair, dinamis. Politik itu juga realitas kita. Kalau kita dengan Gerindra, ya kita jadi cawapres kan posisinya. Tetapi kalau kita misalnya dengan partai-partai lain yang suara kita lebih banyak, kita jadi capres tentunya," paparnya. 

106