Home Nasional Program Penanganan Kemiskinan Terpadu Mulai Direalisasikan Pemerintah

Program Penanganan Kemiskinan Terpadu Mulai Direalisasikan Pemerintah

Jakarta, Gatra.com - Jajaran Kementerian Sosial mulai merealisasikan program penanganan kemiskinan secara terpadu. Sejak kemarin, tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Non-Alam (PSKBSNA) Kemensos melaksanakan langkah awal, yakni menggelar pertemuan warga untuk asesmen.

Tim Kemensos bertemu warga Cilincing, untuk merealisasikan program Keserasian Sosial dan Penguatan Ekonomi, sebagai tindaklanjut pertemuan Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama warga setempat di Masjid Al Hidayah Cilincing, Selasa (1/11), lalu. Pertemuan dipimpin Plt. Dirjen Linjamsos Robben Rico dengan didampingi Direktur PSKBSNA Mira Riyati Kurniasih.

“Kita akan merubah wajah kampung di sini menjadi bersih dan rapih,” kata Robben, Kamis (17/11).

Hadir dalam kesempatan sama Dirjen Rehabilitasi Sosial Pepen Nazarudin, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Salahudin Yahya dan Sekretaris Ditjen Dayasos Beni Sujanto.

“Program ini merupakan rangkaian kegiatan untuk penanganan kemiskinan. Sudah menjadi tugas kita bersama melaksanakan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Pepen.

Kelurahan Kalibiru dipilih menjadi proyek percontohan karena warga sekitar mengeluhkan keterbatasan air bersih untuk kebutuhan sehari hari. Selain itu, juga karena warga setempat berkomitmen siap berkolaborasi melakukan perubahan yang baik di masa depan.

Di Cilincing, Kemensos direncanakan akan membuat proyek percontohan melalui beberapa kegiatan, antara lain berupa Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Kemensos juga akan melakukan pembangunan Keserasian Sosial dengan penyediaan air bersih dari sumur bor di wilayah tersebut. Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga sekitar.

“Kami juga melakukan penguatan ekonomi melalui pengembangan usaha masyarakat berupa ikan teri yang diolah menjadi makanan siap saji,” kata Robben.

Kemensos juga akan membangun comunity center sebagai balai pertemuan yang dapat mendukung aktifitas nelayan.

Untuk mendukung seluruh program tersebut Robben juga mengerakkan Pilar-Pilar Sosial seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana), pendamping PKH, dan Pelopor Perdamaian untuk membantu mendata dan memperbaharui data di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Tagana dan pendamping PKH untuk membantu asesmen.

Untuk meningkatkan semangat gotong royong yang sudah mulai pudar di kota kota besar, Robben menghimbau seluruh kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama.

 

 

 

 

47