Nusa Dua, Gatra.com – Pemerintah Indonesia dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyepakati kerja sama pendirian dan pengoperasian Pusat Pelatihan Multi-Negara untuk Kesiapan Operasional Darurat Kesehatan termasuk Pusat Pelatihan Tim Medis Darurat (EMT) di Indonesia. Kesepakatan itu ditandai dengan ditekennya nota kesepahaman (MoU) tentang Kerjasama Membangun dan Mengoperasikan Pusat Pelatihan Multi-Negara untuk Kesiapan Operasional Kedaruratan Kesehatan termasuk Pusat Pelatihan Tim Medis Darurat (EMT) di Indonesia antara Pemerintah RI dan WHO.
Kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di Hilton Bali Resort, Nusa Dua, Bali pada Rabu (15/11). Penandatangan tersebut bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan G20 Presidency of Indonesia di Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) Nusa Dua Bali pada 15-16 November 2022.
Selain Menhan, kegiatan turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mewakili Presiden RI beserta pejabat dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan delegasi dari Universitas Pertahanan RI (Unhan) dan delegasi WHO.
MoU yang ditandatangani berisi kerjasama dan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan WHO dalam upaya pendirian pusat pelatihan Health Emergency Operational Readiness di Indonesia termasuk pelatihan Emergency Medical Teams (EMT) yang didirikan sebagai pusat pelatihan kesiapan darurat kesehatan berskala nasional, regional, hingga internasional. Penandatanganan MoU merupakan tindak lanjut dari beberapa langkah yang dilaksanakan Menhan RI dalam upaya penanganan Pandemi COVID-19 dan isu keamanan kesehatan lainnya.
Sebelumnya, Kemhan telah melakukan berbagai langkah dan upaya proaktif mendukung penanganan COVID-19 sejalan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 melalui upaya memperkuat kapasitas Indonesia dalam menghadapi pandemi dan mendukung kesiapsiagaan Indonesia menghadapi keadaan darurat kesehatan di masa depan.
Menhan Prabowo menjajaki kerja sama kolaboratif dengan WHO pada November 2020 dan melakukan pertemuan lanjutan dengan Direktur Jenderal WHO pada Juni 2021. Prabowo juga mengusulkan Unhan sebagai Center of Excellence dalam membangun pusat pelatihan peningkatan kapasitas kesiapan darurat, khususnya di bidang Biosecurity dan Biodefense.
Penandatanganan MoU kerja sama pendirian dan pengoperasian Multi-Country Training Hub for Health Emergency Operational Readiness termasuk Emergency Medical Teams (Emt) Training Hub di Indonesia diharapkan menjadi awal yang baik bagi peningkatan kapasitas Indonesia serta negara-negara regional di Asia Tenggara dan Australia, serta dunia internasional dalam menghadapi kedaruratan kesehatan yang terjadi di masa datang.