Nusa Dua, Gatra.com – Dua hari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berakhir positif. Pada penutupan KTT G20 hari ini, Rabu (16/11) di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, para kepala negara mengesahkan deklarasi atau Leaders' Declaration.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leader’s Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang bisa diwujudkan sejak Februari 2022,” ucap Presiden Joko Widodo.
Ada lima poin utama yang disepakati negara anggota G20. Pertama, anggota G20 akan gesit dan fleksibel dalam menjalankan kebijakan makroekonomi. Para anggota G20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral serta ketahanan rantai pasokan global.
Baca Juga: Presiden Dewan Eropa Puji Presidensi G20 RI: Ini G20 Tersulit Sepanjang Sejarah
"Kami akan memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang, dengan komitmen bank sentral masing-masing negara untuk mencapai stabilitas harga," demikian bunyi Leader’s Declaration tersebut.
Kedua, para anggota G20 berkomitmen untuk melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan, dengan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.
Ketiga, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, serta memperkuat dialog antara produsen dan konsumen. Kemudian, meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, ketahanan pangan dan berkelanjutan, sistem pupuk, dan energi.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Biarkan Dunia dalam Perang Dingin, G20 Harus Jadi Katalis Ekonomi
Keempat, para anggota G20 akan terus berinvestasi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah juga negara berkembang lainnya, melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
"Kami meminta Multilateral Development Banks untuk memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka, untuk mendukung pencapaian SDGs termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur, dan menanggapi tantangan global,” bunyi poin tersebut.
Kelima, para anggota G20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs, sehingga tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Bilateral Cina-AS di G20 Bali: Xi Jinping Janjikan Stabilitas Hubungan Kedua Negara
“Saya menyampaikan penghargaan setingi-tingginya pada semua yang hadir atas fleksibiltasnya sehingga deklarasi bisa disepakati dan disahkan. Saya juga ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua Working Groups dan Engagement Groups atas dedikasi, sumbangan pemikiran, dan kontribusinya bagi presidensi G20 Indonesia,” pungkas Jokowi.
Selain deklarasi, Indonesia juga menghasilkan concrete deliverable yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan. Proyek kerja sama inilah yang akan membantu membumikan kerja G20 lebih dekat dengan rakyat. Memastikan G20 berfungsi tidak hanya bagi anggotanya tapi juga bagi dunia, utamanya negara-negara berkembang.