Sarolangun, Gatra.com - Puluhan massa yang menamakan diri aliansi karang taruna se Kabupaten Sarolangun, Jambi, melakukan demonstrasi atau unjuk rasa di depan kantor Bupati Sarolangun, Selasa (15/11).
Koordinator lapangan (korlap) dan juga orator aksi pada saat ini, Yunipan Pirnando mengatakan bahwa aksi tersebut mereka lakukan karena banyaknya keluhan di masyarakat yang mereka temukan sejauh ini.
"Untuk itu Karang Taruna Kabupaten sarolangun terpanggil untuk menyerukan dan menyampaikan persoalan tersebut," katanya dalam orasi saat itu.
Setelah lebih kurang satu jam menyampaikan orasinya di kantor bupati, massa melanjutkam aksinya di Kejari Sarolangun, dengan membawa amplop yang mereka akui berisi data-data laporan terkait dugaan korupsi di dinas kesehatan setempat.
Adapun beberapa tuntutan mereka terhadap Kejari Sarolangun yaitu, meminta Kejaksaan Kabupaten Sarolangun memanggil Kepala ULP serta tim pokja yang terindikasi menyalahi aturan disengaja/tidak sengaja telah memenangkan salah satu perusahaan yang SBU nya telah mati (Habis masa berlaku) pada kegiatan rehab renovasi/ penambahan ruang PUSKESMAS Pulau Pandan, Kecamatan Limun.
Selanjutnya, usut tuntas dugaan korupsi pengadaan obat-obatan dengan ditemukan banyak obat-obatan dan cairan infus yang telah kadaluarsa di Puskesmas dan gudang farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Tahun 2018 s/d 2021.
"Dan terakhir kami minta Kejari Sarolangun, mengusut tuntas dugaan korupsi pengadaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2018/2019, kuat dugaan PA dan KPA bermain mata dengan Kontraktor," kata Yunipan Pirnando.
Pantauan Gatra.com aksi mereka saat itu langsung diterima Kajari Sarolangun, Bobby Ruswin dan Kasi intel Silaban dan jajaran lainnya.
"Pada dasarnya kami selalu siap menerima kawan-kawan kapan pun, selanjut kami akan melakukan penelusuran terkait laporan ini," kata Bobby Ruswin.