Blora, Gatra.com- DPP Partai Nasdem buka suara alasan memilih mengumunkan calon presiden (Capres) 2024 sejak dini.
Ketua DPP Bidang Hubungan Legislatif Partai NasDem Atang Irawan menyebut keputusan itu sudah menjadi tradisi partai Nasdem. Cara ini sebagai bentuk upaya mengenalkan Capres Nasdem ke masyarakat.
"Kita selalu memang begitu, kenapa harus duluan. Waktu Pilpres Pak Jokowi juga begitu, 2017 juga begitu. Kita berharap ketika launching duluan masyarakat jadi tahu dan ini jadi public sphere, ruang publik," ungkap Atang saat menyerahkan bantuan dalam rangka HUT Nasdem di Blora, Selasa (15/11).
Menurut calon anggota legislatif ini, Soal Capres, Nasdem tidak hanya mengutamakan sosok figur. Namun bagaimana memiliki gagasan membangun negara.
"Karena kita mestinya dalam skala demokrasi harus meningkat jangan hanya meletakkan pada figur tapi bagaimana konsep gagasan tentang membangun negara ini masyarakat tahu semua. Bisa mengkritik bisa memberikan masukan," ucapnya.
Terkait sosok Anies Baswedan, Atang mengungkapkan jika dia merupakan simbol anak muda yang banyak pengalaman. "Kenapa Pak Anies. Simbol anak muda, banyak pengalaman, sebagai akademisi menjadi rektor, dia juga pernah jadi menteri. Kemudian dia juga punya komitmen bersama," paparnya.
Terkait sejumlah kader yang memilih mengundurkan diri atas penetapan Anies sebagai Capres, Atang tidak mempermasalahkan. Ia masih yakin kader di bawah tetap solid.
"Saat pendirian partai ini, bukan untuk kader. Untuk siapapun boleh. Ibaratnya seperti bis kotalah, anda mau masuk silahkan, anda mau berbeda pandangan silahkan, itu seleksi alam," jelasnya.
Dipilihnya Anies pun, menurutnya merupakan aspirasi dari kader di bawah. "Kalau di Pilpres pola kita sesungguhnya adalah dari sturktur dibawah mengusulkan 3 sampai 5 orang ke DPW, lalu DPW diplenokan diserahkan ke pusat 3 nama. Jadi sebetulnya apa yang ditetapkan di DPP itu merupakan aspirasi dari bawah," pungkasnya.